Puan Maharani Buka Tangsel Global Innovation Forum dan HI-Tech Fair 2016

:


Oleh Astra Desita, Rabu, 21 September 2016 | 20:17 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Tangsel, InfoPublik - Pembukaan Tangsel Global Innovation Forum 2016 yang diselenggarakan di Puspiptek BPPT Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (21/9) yang rencananya dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo tapi berhalangan, digantikan oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Dengan mengusung Tema “Innovation For Sustainable Development”, Tangsel Global Inovation Forum (TGIF) juga dihadiri oleh Menristekdikti M Nasir, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diani, Walikota Daejeon Metropolitan City Mr Keon Sun Taik, para duta besar negara sahabat, dan delegasi World Technopolis Association serta Kepala Perwakilan UNESCO di Indonesia.

Menko PMK RI Puan Maharani pun menyambut penuh sukacita seluruh delegasi, pembicara, tamu undangan, serta para peserta, khususnya yang berasal dari berbagai negara sahabat. “Semoga bapak dan ibu menikmati seluruh rangkaian kunjungan selama berada di Indonesia, khususnya Tangerang Selatan ini,” ucap Puan Maharani.

Puan mengatakan, dunia telah bergerak menuju perekonomian yang berbasis pengetahuan atau kita sebut knowledge based economy. Maknanya bahwa penciptaan pengetahuan menjadi jauh lebih penting dibanding sekedar transfer pengetahuan. Namun penciptaan pengetahuan dalam bentuk inovasi membutuhkan dukungan teknologi dan inovasi telah menjadi faktor penggerak pembangunan kemajuan suatu negara.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa saat ini masih terdapat kesenjangan dalam mencapai kemajuan ilmu pengetahuan, inovasi dan teknologi diantara bangsa dan negara. Oleh karena itu diperlukan kerja bersama, atau gotong royong, dalam membangun dunia yang lebih baik. Kerja bersama tersebut bukan sekadar alih atau transfer teknologi, tetapi untuk satu tujuan dan kepentingan bersama yaitu membangun kehidupan manusia berkeadaban teknologi untuk kesejahteraan seluruh umat manusia,” paparnya.

Puan juga mengungkapkan, jika kita amati, perkembangan teknologi begitu cepat dibanding masa lalu. Bahkan, disinyalir bahwa arus perubahan dalam 10 tahun mendatang, akan lebih deras daripada perubahan selama 100 tahun terakhir. Ini mencerminkan kecepatan dalam penciptaan pengetahuan baru dan inovasi menjadi kunci keberhasilannya.

“Pemerintah melalui Kementerian Ristekdikti, terus mendorong kolaborasi antara unsur akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah serta masyarakat dalam melakukan penguatan inovasi dan pengembangan teknologi khususnya di prioritaskan pada bidang pangan, energi baru dan terbarukan, kesehatan dan obat, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, pertahanan dan keamanan serta material maju,” jelasnya.

Sejatinya, kata Puan, inovasi dan teknologi harus selaras prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan. Satu hal yang harus kita perhatikan bahwa penguasaan teknologi ramah lingkungan harus menjadi milik bersama dan tidak dimonopoli negara tertentu.

“Teknologi ramah lingkungan yang kita kembangkan harus terjangkau harganya dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Di masa mendatang, tantangan kita ialah kemungkinan kelangkaan air dan masalah udara. Oleh karenanya saya mengajak masyarakat global untuk bahu membahu mengembangkan inovasi dan teknologi yang tetap menjaga daya dukung dan keberlanjutan lingkungan hidup yang tetap baik di masa depan,” tutupnya.

Forum ini dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta dari 47 negara anggota WTA, pelaku industri, akademisi, dan praktisi bisnis teknologi tinggi dari berbagai negara lainnya. Untuk mengenalkan pengembangan Science Techno Park (STP) ke berbagai daerah lainnya, Tangsel pun turut mengundang Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) serta Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dalam acara ini.