Menristekdikti Inginkan TGIF 2016 Didasarkan Pada Kearifan Lokal

:


Oleh G. Suranto, Senin, 19 September 2016 | 20:52 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 941


Jakarta, InfoPublik - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir menginginkan, penyelenggaraan Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) 2016 didasarkan pada kearifan lokal yang ada di Tangerang Selatan.

“Kearifan lokal ini sangat penting. Kearifan lokal adalah potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah itu. Jadi yang sangat penting apa yang akan kita bangun, dalam masalah TGIF 2016 nanti,” kata Nasir pada acara konferensi pers dalam rangka penyelenggaraan TGIF 2016 di Jakarta, Senin (19/9).

Dirinya tidak mau berfikir lagi, riset hanya berhenti  di perpustakaan saja, tapi diharapkan riset kedepan bisa menghasilkan yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri. Untuk itu, dengan adanya TGIF 2016 ini, Science Techno Park (STP) yang ada di Puspiptek Serpong bisa dikorelasikan dengan Innovation Center yang ada di Tangerang Selatan.

“Harapan kami, ekonomi masyarakat Tangerang Selatan berkembang bukan berdasarkan warisan atau keturunan orang tua, tapi berkembang berbasiskan teknologi, karena kalau berkembang berbasis teknologi akan memberikan nilai tambah,” ujarnya.

Ke depan, kata dia,  Iradiator Gamma  yang dibangun Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) di Serpong juga diharapkan makanan yang dihasilkan masyarakat Tangsel bukan hanya tahan 10 jam basi, tapi dengan teknologi ini bisa tahan hingga 6 bulan sampai satu tahun, tidak mengubah rasa atau bentuk dengan pengawet.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya akan mengembangkan pusat inovasi atau mengembangkan Science Techno Park.

Menurutnya, untuk membangun gedung pusat inovasi, dari perhitungan akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 90 miliar. “Dana tersebut untuk membangun 10 lantai,” paparnya.

Disebutkan, pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat, diperkirakan tidak mempengaruhi dana anggaran yang akan digunakan untuk pembangunan gedung pusat inovasi tersebut.

Ia menambahkan, dalam pengembangan STP, Tangsel juga bekerjasama dengan World Technopolis Association (WTA) yang merupakan lembaga internasional non-profit yang dibentuk untuk mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan daerah.

WTA membantu Tangsel untuk mengembangkan ekosistem serta sistem yang akan digunakan dalam pengelolaan STP nantinya. Pembangunan gedung pusat inovasi tersebut rencananya akan dimulai 2017 mendatang.