Forum CSR Miliki Program PKH Putus Mata Rantai Kemiskinan

:


Oleh Yudi Rahmat, Sabtu, 17 September 2016 | 21:21 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 539


Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Forum Corporate Social Responsibilty (CSR) memiliki program bagi anak-anak penerima Conditional Cash Transfer (CCT) atau Program Keluarga Harapan (PKH) untuk memutus mata rantai kemiskinan khususnya dari anak-anak penerima PKH, semacam pelatihan kejuruan atau vocational training di Jepang dan Korea Selatan.

“Forum CSR dengan Ketua GKR Mangkubumi, Rabu kemarin baru berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Sebab, Forum CSR Kesos yang mengukuhkan dan memberi SK adalah dari Menteri Sosial,” ujar Mensos Khofifah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (17/9).

Melalui keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Mensos Khofifah mengatakan sebanyak 100 anak dari keluarga penerima PKH dengan latar belakang pendidikan lulus SMA/SMK/Aliyah bisa mengikuti program vocational training tersebut, namun sebelum dikirim, ke-100 anak-anak tersebut akan mengkuti pelatihan bahasa dan latar belakang budaya (culuture) dari negara Jepang dan Korea Selatan selama enam bulan.

“Sebelum diberangkatakan mereka akan diberikan pelatihan bahasa dan pengetahuan budaya dari negara Jepang dan Korea Selatan selama enam bulan,” tandasya.

Ditargetkan tiga orang anak bisa dikirim dari desa, agar ketika mereka kembali bisa ada teman diskusi dan musayawarah dalam menyiapkan program dari hasil vocational training di bidang pertanian dan peternakan.

“Ini basisnya desa bukan kota dari anak yang akan dikirim. Kami sarankan tiga anak agar setelah kembali ada teman diskusi dan musyararah, seperti membuat kandang dan melanjutkan program di sektor pertanian dan peternakan,” katanya.

Setiap anak yang terpilih akan dikirim ke Jakarta untuk persiapan, sebab dua pekan lagi sudah masuk masa pelatihan. Untuk informasi program bisa ditanyakan pada pendamping dan operator PKH di kecamatan dan kabupaten/kota.

“Informasi progam bagi anak penerima PKH untuk pelatihan kejuruan bisa ditanyakan pada pendamping PKH dan operator di kecamatan dan kabupaten/kota,” tandasnya.

Hasil mengikuti program vocational training tersebut, anak-anak penerima PKH itu bisa kembali untuk membangun desanya. Hal itu sesuai dengan semangat Nawacita dan gerakan kembali ke desa.

“Pasca ukuti program mereka bisa membangun desa di sektor pertanian dan peternakan. Hal itu sesuai dengan gerakan kembali ke desa dan Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dan dari desa-desa,” tegasnya.