BPJS Ketenagakerjaan Jalin Sinergi Program Pengembangan SDM

:


Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 17 September 2016 | 16:45 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menjalin sinergi kelembagaan dalam pengembangan sumber daya manusia dengan institusi pendidikan dan korporasi baik di dalam maupun di luar negeri, tujuannya meningkatkan kapasitas organisasi.

Demikian penjelasan yang disampaikan oleh Direktur Umum dan SDM Naufal Mahfudz sesaat setelah penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama (Memorandum of Understanding) Pelatihan Jurnalistik dan Magang Kewartawanan dengan Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Perum LKBN Antara Hempi N Prajudi.

Program pelatihan dan magang kewartawanan, melalui Institut BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan bagian dari learning office BPJS Ketenagakerjaan ini, akan dilaksanakan selama dua bulan untuk kurun waktu dua tahun dengan peserta perwakilan Kantor Wilayah dan Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, jelas Naufal di Wisma Antara, Lt 2 Ruang Adhyana, Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (16/9).

Menurut Naufal, program ini diharapkan dapat meningkatkan citra BPJS Ketenagakerjaan di mata publik, sehingga dapat menggenjot peningkatan kepesertaan dan pelayanan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Kerja sama kelembagaan dalam pengembangan di bidang human capital ini juga akan ditingkatkan dengan melakukan sinergi program dengan beberapa perguruan tinggi ternama di dalam negeri dan di luar negeri, ujar Naufal.

Adapun kerja sama ini, lanjut Naufal, meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.  Sinergi kerja sama ini akan dimulai dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman dengan Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Cambride Judge Business School, Cambridge.

Kerjasama institusi pendidikan di dalam negeri diharapkan dapat memperkuat basis kelembagaan di kampus-kampus di seluruh Indonesia. Karena dari institusi pendidikan inilah akan banyak lahir pimpinan-pimpinan perusahaan dan para pekerja yang akan mempengaruhi tempat-tempat mereka bekerja akan pentingnya program jaminan sosial.

“Mereka inilah yang akan menjadi pemberi kerja dan peserta BPJS Ketenagakerjaan di waktu yang akan datang,” beber Naufal.

Dalam waktu dekat, BPJS Ketenagakerjaan juga akan menjalin kerjasama dengan Social Security Organization (Socso) Malaysia yang merupakan lembaga jaminan sosial di Malaysia untuk program pelatihan dan magang return to work.

Program ini merupakan program manfaat tambahan BPJS Ketenagakerjaan dalam menangani korban kecelakaan kerja sampai dengan sembuh atau siap kerja kembali.

Program pelatihan dan magang ini akan diikuti oleh Case Manager BPJS Ketenagakerjaan dan juga melibatkan beberapa tenaga medis di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Indonesia.  Sehingga setelah selesai pelatihan dan magang tersebut diharapkan dapat membangun role model bagi terselenggaranya rumah sakit trauma center yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, tukas Naufal.