Pemerintah Biayai 69.259 Guru Ikuti Uji Sertifikasi

:


Oleh Astra Desita, Jumat, 16 September 2016 | 20:41 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 386


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI Mulai bulan Oktober 2016 ini akan membiayai 69.259 guru untuk mengikuti uji sertifikasi guru secara gratis dengan jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp32,29 miliar.

"Untuk mengikuti uji sertifikasi guru ini biaya perorang sebesar Rp4 juta dan saya harapkan para guru harus persiapkan diri secara maksimal untuk hadapi ujian tersebut," tutur Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Sumarna Surapranata usai penandatanganan nota kesepahaman uji sertifikasi dengan 15 rayon di gedung Kemendikbud Jakarta, Jumat, (16/9).

Pranata mengatakan nilai kelulusan uji sertifikasi guru pada tahun ini naik menjadi 80. "Tahun sebelumnya hanya 42. Tapi tahun ini kami tingkatkan menjadi 80 karena berdasarkan laporan Bank Dunia tidak ada perbedaan antara guru yang sudah bersertifikasi dan tidak bersertifikasi. Oleh karena itu, kami naikkan skornya menjadi 80," tegasnya.

Meski terjadi kenaikan skor kata dia, tetapi terdapat perbedaan mekanisme dibanding tahun sebelumnya. Jika sebelumnya, tidak lulus sertifikasi maka tidak bisa ikut ujian lagi atau ikut pelatihan guru dari awal. Sedangkan pada tahun ini, jika guru tidak lulus sertifikasi maka guru akan mendapatkan kesempatan untuk ikut ujian kembali sebanyak empat kali.

"Guru bisa belajar lagi secara mandiri dan ikut ujian kembali, maksimal empat kali," katanya.

Menurut Pranata, Kemendikbud sudah sosialisasikan sejak beberapa bulan yang lalu, jadi kami harapkan tidak ada gejolak.

Sementara itu Rektor Universitas Negeri Medan selaku salah satu penyelenggara, Syawal Gultom, mengatakan pihaknya yakin tidak akan terjadi gejolak akibat kenaikan nilai kelulusan. "Kami sudah melakukan sosialisasi sejak awal Maret," kata Syawal.

Rektor Universitas Negeri Jakarta, Djaali, mengatakan dengan peningkatan nilai akan meningkatkan kompetensi para guru. "Konsekuensinya memang banyak yang tidak lulus, tapi kami yakin ini salah satu cara meningkatkan kompetensi guru," pungkas Djaali.

Rincian peserta yang mengikuti Uji sertifikasi guru adalah Universitas Syiah Kuala 1.406 peserta, Univ Negeri Medan, 6.172 peserta, Univ  Negeri Padang 6.823 peserta, Univ Negeri Jakarta, 8.136 peserta, Univ Pendidikan Indonesia 6.007 peserta, Univ Negeri Yogyakarta 5.228 peserta, Univ Negeri Semarang 4.995 peserta, Univ Sebelas Maret 4.185 peserta, Univ Negeri Surabaya 6.110 peserta, Univ Negeri Malang 3.829 peserta, Univ Jember 1.698 peserta, Univ Pendidikan Ganesha 4.570 peserta, Univ Cendrawasih, 2007 peserta, Univ Muhammadiyah Malang 1.074 peserta dan Univ Negeri Makasar 7.019 peserta.