Penanganan Masalah Gizi di Lebak Dinilai Baik

:


Oleh Juliyah, Rabu, 14 September 2016 | 05:48 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 664


Jakarta, InfoPublik - Penanganan masalah gizi di Lebak Banten dinilai cukup baik, karena Pemerintah Kabupaten Lebak dapat menurunkan masalah gizi Balita sekitar 0,7 persen di 2015, kemudian tahun 2016 turun 0,1 persen dari 135 ribu Balita.

Hal ini diapresiasi Menteri Kesehatan Nila F Moeloek. "Penanganan masalah gizi di Kabupaten Lebak cukup bagus sehingga patut menjadi contoh di Tanah Air. Keberhasilan menurunkan kasus Balita penderita gizi buruk itu karena pemerintah daerah dan stakeholder yang terkait, seperti Posyandu, Puskesmas, dan masyarakat bekerja keras. Sebab, tanpa kerja keras dipastikan tidak akan berhasil sehingga keberhasilan tersebut patut diapresiasi," katanya disela-sela kunjungan kerja di Lebak Banten seperti yang disampaikan dalam rilis pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes di Jakarta, Minggu (11/9).

Menkes berharap,  kedepannya Balita yang mengalami masalah gizi itu bisa ditingkatkan status gizinya sehingga menjadi anak-anak yang sehat dan berkualitas.

Menurutnya, pemerintah terus melakukan intervensi penanggulangan masalah gizi untuk masa depan generasi bangsa melalui program Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita (PMTAB), Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) dan Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil (PMTIH). Saat ini, pemberian PMT berupa biskuit yang memiliki kandungan kalori cukup tinggi dan orangtua dapat menjaga gizi anak-anaknya.

Ia juga minta pemerintah daerah terus melakukan intervensi dengan program PMT agar anak-anak tidak mengalami kekurangan gizi. Selain itu juga dapat menekan angka kematian ibu dan bayi.

“Kami optimistis pemberian makanan tambahan biskuit itu dapat meningkatkan status gizi yang baik, karena biskuit itu memiliki jumlah kalori yang tinggi. Kami juga minta mengonsumsi biskuit itu tidak berlebihan karena bisa menimbulkan obesitas atau kegemukan badan,” katanya.

Pemberian makanan tambahan (PMT) dilakukan untuk melengkapi kebutuhan gizi baik pada anak maupun pada ibu hamil. Pada anak Balita, PMT diberikan sebanyak 6 keping per hari selama 1 bulan, saat anak usia 6 – 11 bulan. Adapun saat Balita umur 12 – 59 bulan diberikan 12 keping PMT per hari selama 1 bulan.

Pada anak sekolah, PMT diberikan 6 keping perhari. Pemberian PMT dihentikan manakala berat badan telah sesuai dengan umur. Selanjutnya Balita dan anak sekolah dapat mengonsumsi makanan keluarda dengan gizi seimbang.

Adapun pada ibu hamil diberikan 2 keping per hari pada trimester 1 dan 3 keping per hari pada trimester 2 dan 3. Pemberian PMTIH dilakukan sampai ibu hamil tidak lagi mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) sesuai dengan pemeriksaan Lingkar Lengan Atas.