:
Oleh Juliyah, Sabtu, 3 September 2016 | 22:11 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 588
Jakarta, InfoPublik - Kurangnya asupan buah dan sayur banyak dipengaruhi oleh kurang tepatnya cara orangtua dalam memberikan makan (feeding styles) kepada anak-anaknya.
Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengungkapkan, cara pemberian makan yang salah sering sekali dilakukan orangtua, contohnya ada anak-anak yang trauma terhadap buah dan sayur karena proses makannya dicekoki atau dipaksa, sebaliknya ada orangtua yang terlalu mudah menyerah saat anaknya menolak makan buah dan sayur.
"Hal ini bukan hanya berpengaruh terhadap pola makan, cara pemberian makan juga dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak, karena itu penting sekali memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi orangtua tentang cara pemberian makan yang tepat untuk anak-anaknya," ungkapnya dalam konferensi pers peluncuran program kebiasaan Makan Sehat (PAUD Healthy Eating Habit) bagi anak usia dini PT Sarihusada Generasi Mahardika melalui susu pertumbuhan SGM Eksplor dengan sayur dan buah, sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap rendahnya konsumsi buah dan sayur di Indonesia, di Jakarta, Jumat (2/9).
Rangkaian program ini meliputi dukungan penyediaan makanan bergizi, buah-buahan dan sayur mayur, serta susu pertumbuhan SGM eksplore dengan buah dan sayur bagi anak-anak didik di enam Paud daerah Jabodetabek. Program ini juga dilengkapi dengan aktivitas berkebun bagi anak, seminar dan kelas parenting untuk orangtua
Ia menjelaskan, bahwa orangtua harus bisa membuat anak-anaknya mau makan sayur dan buah dengan teknik yang tepat dan sesuai dengan saran nutrisi. Memaksa atau mencekoki anak ketika mereka tidak mau makan memberikan efek yang berbahaya, baik dalam jangka pendek maupun panjang, diantaranya dapat mengakibatkan anak trauma pada makanan tertentu.
Adapun perilaku orangtua yang salah dan harus dihindari saat memberi makan anak antara lain, jangan pernah menyuapi makan, atau mengajak anak makan sambil jalan-jalan dan bermain, atau sambil menonton televisi, sehingga efeknya anak tidak menyadari kalau mereka sedang makan dan seberapa laparnya dia. "Orangtua jangan malas membuat makanan sehat dan jangan biarkan mereka makan makanan seadanya asal kenyang sehingga terjadi obesitas, kurangnya kepedulian orangtua juga akan membuat anak mengalami gangguan makan (pica) seperti hanya makan mie instan, sosis/nuget, makan pasir, detergen, odol dan binatang kecil," ungkapnya.
Menurutnya, karena kebutuhan makanan sehatnya tidak terpenuhi maka pertumbuhan dan perkembangannya pun akan bermasalah. Misalnya dari segi fisik mereka tidak akan mencapai tinggi badan yang seharusnya, metabolisme tubuhnya kurang baik dan perkembangan kecerdasan otaknya tidak optimal. Tidak hanya itu, perilaku salah orangtua ini juga akan berpengaruh pada kepribadian anak sehingga menjadi depresi dan mempunyai sikap yang keras kepala. "Karena itu orangtua harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pemberian makan yang baik," ujarnya.
Berikut ini tips agar si kecil semangat makan-makanan sehat terutama buah dan sayur, diantaranya kenalkan sikecil pada tokoh buah dan sayur (misalnya dengan boneka berbentuk buah dan sayur), menceritakan dongeng mengenai manfaat buah dan sayur, tetapkan jadwal makan yang tepat dan sama setiap harinya, buat anak beraktivitas dan ajak sikecil untuk membantu ketika masak, dan berikan alat makan yang lucu serta tata makanan secara unik agar mereka tertarik untuk makan.