Perlunya Pendayagunaan TIK Dalam Pemberdayaan Perempuan

:


Oleh Yudi Rahmat, Senin, 1 Agustus 2016 | 15:50 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 928


Jakarta, InfoPublik - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami akselerasi yang sangat cepat. Sayangnya, Indonesia dengan wilayah yang sangat luas, saat ini belum merata untuk akses infrastrukturnya.

Namun demikian, Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia hadir dengan infrastruktur metropolitan menuju smart city unggulan. Jakarta dengan daya saing ekonomi yang sangat tinggi juga harus siap dalam persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan perkembangan TIK menjadi kebutuhan bagi pemberdayaan masyarakat Jakarta menuju masyarakat mandiri dan maju.

“Laki-laki ataupun perempuan memiliki kesamaan untuk memperoleh kesempatan dalam menggunakan TIK. Kesempatan bagi keduanya mampu mendorong peran dan partisipasi untuk kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertahanan dan keamanan nasional serta pembangunan," kata Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian PP dan PA, Agustina Erni pada acara roadshow “Seputar Perempuan dan Anak" di Jakarta, Senin (1/8).

Menurutnya, setiap orang memiliki peluang atau kesempatan sehingga memperoleh manfaat yang sama dari TIK untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumberdaya tersebut.

Jakarta sebagai ibukota negara dipilih sebagai tempat roadshow atau sosialisasi ketiga setelah Kota Makassar dan Surabaya dengan tema “Pendayagunaan Potensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pemberdayaan Perempuan”.

Roadshow Serempak 2016 ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kesenjangan gender di bidang TIK atau wujud kesetaraan gender melalui TIK berbasis masyarakat, yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas masyarakat menuju perubahan yang positif dan arah yang lebih baik.

“Mengingat daya saing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang begitu tinggi, maka perempuan perlu meningkatkan kapasitas dan daya saingnya. Untuk meningkatkan peran perempuan, maka kebijakan dan program pembangunan yang dikembangkan seharusnya dapat mengintegrasikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pada seluruh kebijakan dan program pembangunan nasional,” tambah Erni.

Saat ini TIK menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk tahun ini, pengguna internet aktif sudah mencapai 88,1 juta orang. Dengan komposisi pengguna internet perempuan dan laki-laki yang hampir sama besar (perempuan 51 persen dan laki-laki 49 persen), serta pengguna sosial media terbesar adalah perempuan.