:
Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 29 Juli 2016 | 16:21 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 852
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofidah Indar Parawansa menerima penghargaan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2016, karena dinilai berhasil membuat berbagai terobosan kebijakan dalam upaya perlindungan terhadap anak.
"Saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi dan penghargaan yang telah diberikan oleh KPAI, " ujar Mensos melalui siaran pers, Kamis(28/7).
Seiring perjalanan waktu, kata Mensos, berbagai upaya untuk memberikan pelayanan terhadap anak-anak di Indonesia dan dimonitor secara serius ada lembaga yang memberikan penghargaan dan apresiasi.“Semoga apresiasi ini bisa meningkatkan seluruh energi positif semua elemen bangsa dalam upaya memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari segala tindak kekerasan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
KPAI memberikan Anugerah Perlindungan Anak KPAI 2016 kepada Menteri Sosial di Gedung Graha Mitra. Namun, karena berhalangan hadir diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial, Emmy Widayanti, menerima penghargaan yang diserahkan oleh Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Penghargaan KPAI 2016 kepada Mensos tersebut, karena dinilai berhasil atas berbagai terobosan dalam penanganan dan rehabilitasi anak korban kekerasan.
Selain itu, sangat responsif dalam penanganan kasus anak, inovatif dalam program-program perlindungan anak, mulai dari penanganan anak jalanan, rehabilitasi sosial untuk anak korban narkoba, anak korban terorisme, serta penanggulan secara berkelanjutan.
Anugerah Perlindungan Anak KPAI 2016 diberikan kepada individu dan lembaga yang konsisten mendedikasikan diri dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Tujuan dari pemberian Anugerah adalah sebagai wujud apresiasi terhadap pegiat perlindungan anak di Indonesia.
Selain kepada Mensos, juga diberikan apresiasi dan penghargaan kepada sejumlah individu, lembaga dan pemerintah, yaitu aktivis anak Netty Prasetiyani Heryawan, Pendiri Kampung Dongeng Awam Prakoso, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Dompet Dhuafa, LPPOM MUI, serta Kepolisian Negara Republik Indonesia.