Pembaharu Muda Mataram Sambut Ekspedisi Kapsul Waktu FCTC

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 22 Juli 2016 | 08:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 1K


Jakarta, InfoPublik - Kapsul Waktu FCTC tiba di Kota Mataram dari Makassar. Pembaharu Muda Kota Mataram dan Komunitas Dewan Anak Mataram menyambut tibanya Kapsul Waktu FCTC tersebut.

"Kami sangat bersemangat karena kedatangan Kapsul Waktu FCTC di Mataram bertepatan dengan penyelenggaraan FAN," kata Rayasa, anggota Pembaharu Muda Kota Mataram, melalui keterangan pers Kapsul Waktu FCTC, di Jakarta, Kamis (21/7).

Pasalnya, pada saat hampir bersamaan, Kota Mataram menjadi penyelenggara Forum Anak Nasional (FAN) 2016 dan menjadi tuan rumah perayaan Hari Anak Nasional 2016 yang akan diperingati pada 23 Juli 2016.

Kapsul Waktu FCTC, simbol komitmen 20 Pembaharu Muda dari 17 kota di Indonesia untuk melakukan aksi mendukung Indonesia aksesi FCTC (Framework Convention on Tobacco Control/traktat internasional untuk pengendalian global epidemi tembakau) tiba di Mataram pada 15 Juli.

Serahterima dilakukan dari Uswatun Hasanah Purnama Sari, Pembaharu Muda kota Makassar yang juga pegiat Himpunan Mahasiswa Biostatistik FKM Universitas Hasanuddin kepada dua orang  Pembaharu Muda Kota Mataram, Rayasa Puringgar dan Syamsul Hadi, yang juga aktivis Dewan Anak Mataram (DAM).

"Kami sangat bersemangat karena kedatangan Kapsul Waktu FCTC di Mataram bertepatan dengan penyelenggaraan FAN," kata Rayasa melalui keterangan pers Kapsul Waktu FCTC, di Jakarta, Kamis (21/7).

Rayasa bersama Syamsul Hadi menjadi panitia acara FAN, mensosialisasikan Kapsul Waktu FCTC kepada sekitar 516 anak-anak peserta FAN yang datang dari berbagai kota seluruh Indonesia.

Harapan kami, hadirnya Kapsul Waktu FCTC di acara FAN memotivasi seluruh anak peserta FAN untuk merapatkan dukungan meminta Presiden Jokowi segera mengaksesi FCTC, ujar Rayasa seraya menambahkan Kapsul Waktu FCTC juga akan dibawa oleh perwakilan Pembaharu Muda ke acara puncak peringatan Hari Anak Nasional 2016 di Mataram pada 23 Juli mendatang.

Di acara yang akan dihadiri Presiden RI Jokowi itu, Pembaharu Muda tidak hanya membawa Kapsul Waktu FCTC tetapi juga menyerahkan secara langsung kepada Presiden Jokowi surat dukungan agar Indonesia aksesi FCTC, yang dikumpulkan dari masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya anak-anak dan remaja.

Sementara itu, Syamsul Hadi menyatakan, surat-surat dukungan agar Indonesia aksesi FCTC itu diinisiasi 20 orang Pembaharu Muda yang tersebar di 17 kota di Indonesia dalam rangka kampanye program “Surat Untuk Presiden”.

Jumlah keseluruhan surat yang terkumpul adalah 10 ribu surat, yang kesemuanya ditulis dengan tangan langsung agar mencerminkan isi hati nurani anak-anak Indonesia, kata Syamsul.

Pengumpulan surat itu juga dilakukan oleh Rayasa dan Syamsul yang merupakan Pembaharu Muda Mataram. Terkumpul lebih dari 200 surat yang ditulis oleh anak-anak dan remaja di Mataram, berisi dukungan agar Presiden segera mengaksesi FCTC.

Kami mengumpulkan surat dukungan itu dari acara sosialisasi dan edukasi ke sekolah-sekolah dan komunitas di Mataram, jelas Syamsul yan bersama komunitas Dewan Anak Mataram (DAM), melakukan edukasi tentang bahaya rokok dan pentingnya Indonesia mengaksesi FCTC ke SMA Negeri 1 Mataram, SMA Negeri 3 Mataram, Forum Anak Mataram, acara Temu Anak Propinsi Nusa Tenggara Barat, bahkan ke Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA).

Tak hanya dengan DAM, Pembaharu Muda Mataram juga bersinergi dengan beberapa lembaga yang concern pada persoalan perlindungan anak dari bahaya zat adiktif, seperti Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram dan Gagas Foundation, untuk mengadakan aksi bersama.

Diantaranya, pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 31 Mei lalu, mereka mengadakan aksi di area car free day Jalan Udayana Mataram. Sejumlah aksi dilakukan seperti orasi tentang bahaya bahaya rokok dan pentingnya aksesi FCTC, atraksi pantomim, serta aksi mengumpulkan tanda tangan dukungan agar Indonesia aksesi FCTC dari masyarakat yang berkumpul di area car free day. Mereka juga mengajak sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unram untuk bersama-sama membagikan brosur tentang bahaya rokok.

Bulan Agustus mendatang, Pembaharu Muda mengagendakan kegiatan audiensi dengan Walikota Mataram. Menurut Rayasa dan Syamsul, tujuan audiensi terutama untuk mendukung Walikota segera membuat Perwakot tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), sebagai tindak lanjut Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang KTR yang dianggap belum maksimal.

Kami berharap, audiensi dengan Bapak Walikota tersebut bisa menjadi sarana menguatkan pemahaman tentang pentingnyanya pemerintah kota Mataram membuat peraturan yang lebih maksimal untuk melindungi warganya. Khususnya, peraturan yang dapat mewujudkan Mataram sebagai Kota Layak Anak yang bebas dari asap rokok, tukas Rayasa.