:
Oleh Masfardi, Jumat, 15 Juli 2016 | 11:20 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 723
Jakarta, InfoPublik - Melihat penggunaan kendaraan pribadi setiap tahun terus meningkat, pemerintah harus melindungi dan mengantisipasinya sejak awal, agar kecelakaan tidak meningkat setiap momentum arus mudik lebaran.
“Khususnya penggunaan kendaraan roda dua. Tahun 2015 terjadi kecelakaan 3.000 kali, diantaranya 70 persen kendaraan roda dua. Tahun ini dan tahun depan, agar kecelakaan sepeda motor tidak meningkat, Korlantas Polri harus memikirkan langkah-langkahnya,” kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemy Francis di Jakarta,Jumat (15/7).
Dia mengatakan ada masyarakat yang tinggal di Jakarta, mudiknya ke ujung timur Jawa, bahkan ke Pulau Lombok. Mereka banyak yang mempergunakan sepeda motor yang sebenarnya sangat berisiko karena tidak dirancang untuk jarak jauh.
“Banyaknya penggunaan kendaraan pribadi ini juga disebabkan angkutan publik tidak layak. Dalam pantauan kami di saat menjelang mudik, dari 10 diperiksa, hanya dua yang layak jalan. Lainnya tidak layak dioperasikan, karena bermasalah dengan rem, roda dan fisik kendaraan. Hal ini membuat masyarakat enggan mempergunakan kendaraan umum,” katanya.
Belum lagi mengenai tarif angkutan saat musim Lebaran. Pemilik kendraan umum menetapkan tarif jauh di atas yang telah ditetapkan pemerintah. Masyarakat kemudian kebanyakan memilih mudik pakai mobil sendiri atau motor.
Dia menyarankan Kementerian Perhubungan memberikan perlakuan khusus bagi pemudik motor dengan membangun posko istirahat dan mengecek kendaraan setiap beberapa jam. "Untuk masalah itu, kami akan mengevaluasi Kementerian Perhubungan dalam melakukan tugas di setiap posko yang ada," katanya.
Diperlukan terobosan dari Kementerian Perhubungan ke depan. Misalnya dengan terus meningkatkan angkutan gratis bagi motor.