IAC Sambut Positif Izin Edar Sofosbuvir

:


Oleh Juliyah, Sabtu, 9 Juli 2016 | 10:26 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 631


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM RI) awal Juli lalu menandatangani izin edar bagi obat Hepatitis C yang bernama Sofosbuvir sehingga obat ini bisa beredar resmi di Indonesia.

"Indonesia Aids Coalition (IAC) sambut positif izin edar obat Hepatitis C Sofosbuvir Generik," kata Direktur Eksekutif LSM IAC Aditya Wardhana dalam keterangan persnya.

Menurutnya, Persetujuan Izin edar bernomer PN 01.03.31.313.06.16.1144, ditandatangani oleh Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapettik dan NAPZA, BPOM RI, Bahdar J Hamid setelah seluruh proses administratif berhasil dipenuhi.

Pendaftaran obat ini sendiri diminta oleh PT Kimia Farma yang merupakan BUMN utama dalam penyediaan obat bagi masyarakat Indonesia.

Hepatitis C dipandang bukan lagi menjadi penyakit yang menakutkan. Sejak ditemukannya obat ajaib bernama Sofosbuvir yang terbukti mampu benar-benar menyembuhkan infeksi Hepatitis C ini dengan tingkat kesuksesan mencapai 99 persen.

"Obat Sofosbuvir dengan kombinasi satu obat lainnya, menjadi sebuah Game Changer bagi upaya untuk menurunkan tingkat kematian akibat penyakit Hepatitis C ini," ungkapnya.

Disampaikan bahwa, Sofosbuvir telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) sejak akhir tahun 2013. Sayangnya, versi patent dari obat ini dijual dengan harga sangat mahal yaitu mencapai 1000 dollar per butir atau total akan dibutuhkan uang sebesar 84.000 dolar AS untuk setiap durasi terapinya per satu orang pasien.

Mahalnya obat ini menjadi sebuah tantangan baru dalam menyediakan akses bagi setiap pasien yang membutuhkan. 

Tahun 2015, versi generik dari obat Sofosbuvir ini diproduksi di India serta mendapatkan izin edar. Obat yang dijual dengan harga 10 dolar AS per butir atau 10 persen dari harga obat versi paten, dengan cepat menjadi harapan bagi seluruh pengidap Hepatitis C di seluruh dunia.

Saat ini, obat Sofosbuvir serta satu obat kombinasi lainnya bisa didapatkan dengan harga 5 dolar AS per butir atau total akan dibutuhkan uang sebesar 700 dolar AS per pasien untuk bisa sembuh dari infeksi Hepatitis C.

"Pasien di Indonesia sendiri menyambut gembira hadirnya produk generik sofosbuvir di India. Dimotori oleh LSM Indonesia AIDS Coalition (IAC), para pasien ini kemudian membentuk sebuah Buyers Club untuk secara kolektif membeli obat ini secara langsung dari India," katanya.

Buyers club diinisiasi sejak pertengahan tahun 2015 dan mulai secara teratur melakukan pembelian obat sofosbuvir generik ini dari India. Karena kami meyakini bahwa sudah bukan saatnya lagi pasien Hepatitis C harus meninggal karena ketiadaan obat, ujar Aditya.

Satu tahun pasca LSM Indonesia AIDS Coalition memulai inisiatif Buyers Club, akhirnya pemerintah Indonesia melalui BPOM kemudian memberikan izin edar bagi obat Hepatitis C generik Sofosbuvir ini.