Kemenkes : 13 Korban Meninggal Bukan Lantaran Kemacetan

:


Oleh Juliyah, Kamis, 7 Juli 2016 | 04:56 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 665


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa 13 korban meninggal saat arus mudik bukan karena kemacetan, melainkan karena berbagai faktor risiko dan bukan terjadi di satu tempat yang sama.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar Primadi. Dari Laporan Dinas Kesehatan setempat diketahui 13 korban meninggal bukan karena kemacetan di Brebes seperti yang diberitakan disejumlah media.

"Kejadian tersebut terjadi dalam 3 hari sejak tanggal 3 hingga 5 Juli di berbagai tempat, dengan berbagai faktor risiko. Bukan akibat macet dalam satu hari dan satu tempat yang sama," katanya mengklarifikasi dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik di Jakarta, Rabu (6/7).

Ia pun mengimbau, ketika hendak mudik harus benar-benar diperhatikan kesehatannya dan menyiapkan segala yang dibutuhkan guna mencegah dan mengantisipasi berbagai risiko yang mungkin timbul.

Kemenkes juga menyampaikan keprihatinnya atas adanya korban anggota masyarakat baik karena kecelakaan lalu lintas, sakit saat dalam perjalanan, atau sebab lainnya. Agar kejadian serupa tidak terulang, masyarakat diminta tetap menjaga kesehatan. Kemenkes telah menyiapkan layanan darurat medik 119.

“Masyarakat silahkan hubungi untuk mendapatkan pertolongan. Kalaupun ambulan belum tiba, operator akan memandu tindakan emergensi apa yang dapat dilakukan keluarga, kerabat atau pemudik yang sakit. Dengan demikian kejadian yang tidak diharapkan dapat diminimalisir,” kata Oscar.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI Achmad Yurianto menjelaskan ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab adanya korban diantaranya, karena kelelahan dan kekurangan cairan yang dapat berdampak fatal. Apalagi pada kelompok rentan anak-anak, orang tua, pemudik dengan penyakit kronis (hipertensi, diabetes, jantung) dapat meningkatkan risiko.

"Ditambah lagi jika kondisi kabin kendaraan yang relatif sempit serta tertutup dengan pemakaian AC terus menerus akan menurunkan oksigen serta naiknya CO2,” ujar Yuri.

Kemenkes pun mengimbau masyarakat yang menjalani perjalanan jauh saat Idul Fitri, baik mudik atau saat kembali untuk selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan khususnya dalam perjalanan.

Saat ini Kemenkes telah menyiagakan 3.583 sarana kesehatan. Terdiri dari 870 Posko Kesehatan, 2.000 Puskesmas, 371 RS, dan 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Bila lelah, mengantuk, atau merasa kurang prima, para sopir atau pemudik bisa manfaatkan fasilitas ini. Setelah segar, perjalanan dapat dilanjutkan.