:
Oleh Yudi Rahmat, Minggu, 19 Juni 2016 | 00:07 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 807
Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keluarga memiliki peran strategis dalam upaya membentengi anggota keluarga dari perilaku penyalahgunaan Narkoba Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza).
“Keluarga memilikli peran sebagai benteng dalam upaya menyelamatkan generasi bangsa dari tindak penyalahgunaan napza,” ujar Mensos Khofifah di Masjid al Huda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Kebun Tebeng, Kota Bengkulu, kemarin (17/6).
Melalui rilis yang diterima InfoPublik, Sabtu (18/6), lebih lanjut Mensos mengatakan saat ini para pengedar sudah menggunakan modus baru dengan menyasar pengguna sangat lebih belia, yaitu anak di taman kanak-kanak dan SD dengan bentuk permen.
“Permen yang mengandung napza tersebut berwarna menarik dan dengan harga sangat terjangkau hanya Rp 1000 dan anak-anak tidak curiga,” ucapnya.
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dari korban napza tersebut semua pihak dan elemen bangsa perlu bergandengan tangan dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri.
“Saya selalu mengulang-ulang untuk selalu waspada dan terus mengkampanyekan tentang bahaya dari napza, sebab saat ini Indonesia sudah termasuk dalam kondisi darurat napza,” katanya.
Kementerian Sosial mengapresiasi upaya dari elemen dan unsur masyarakat yang turut membantu mencegah dan memerangi peredaran napza. “Kami apresiasi upaya dari unsur masyarakat, salah satunya dari LDII yang turut serta mencegah dan memerangi peredaran narkoba di tengah masyarakat,” terangnya.
Sedangkan, bagi korban penyalahgunaan napza, pemerintah melakukan upaya rehabilitasi sosial dan medis. Rehabiliatsi sosial di bawah kewenangan Kementerian Sosial, sedangkan medis di bawah Kementerian Kesehatan. “Rehabiliasi sosial di Kemensos dilakukan di 160 Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Conditional Cash Transfer (CCT) atau Program Keluarga Harapan di kantor Pos Bengkulu. “Bantuan sosial PKH tahap kedua ini disalurkan dan diharapkan bisa membantu ekonomi 11 persen dari Keluarga Sangat Miskin,” harapnya.