:
Oleh Astra Desita, Senin, 30 Mei 2016 | 00:11 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 250
Jakarta, InfoPublik - Para pemain Indonesia siap tempur dalam Indonesia Terbuka Super Series Premier 2016. Ini menjadi pekerjaan besar bagi PBSI untuk mendapatkan gelar juara di Istora Senayan Jakarta.
Indonesia Terbuka akan dihelat di Istora, Senayan, Jakarta, mulai 30 Mei sampai 5 Juni. Berkaca hasil dua tahun terakhir, tuan rumah malah nirgelar.
Terakhir kali titel didapatkan di tahun 2013. Adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang menjadi juaranya.
Kekuatan Indonesia relatif tak berubah dalam tiga tahun terakhir. Pasukan 'Merah Putih' juga masih bertumpu kepada Hendra/Ahsan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, dan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Harapan juga diberikan kepada Praveen Jordan/Debby Susanto, setelah menjadi juara All England.
"Saya rasa waktu satu minggu untuk bersitirahat (setelah Piala Thomas dan Uber) sudah cukup bagi para atlet," kata Ricky Soebagdja, manajer tim pelatnas ke Indonesia Terbuka, dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Minggu (29/5).
"Seluruh atlet yang turun dalam turnamen ini sudah dalam keadaan 100 persen. Karena itulah kami memasang target tiga gelar juara," imbuh Ricky.
Ricky menyebut pelatnas menurunkan 44 pemain di turnamen berhadiah total 900 ribu dolar AS tersebut. Sebagian pemain pelatnas harus melewati babak kualifikasi, sebagian lain sudah otomatis ke babak utama.
Firman Abdul Kholik adalah salah satu pemain pelatnas tunggal putra yang harus merangkak lewat babak kualfikasi. Dia akan menghadapi Zi Liang Derek Wong dari Singapura. Di sektor tunggal putri, di antaranya Gregoria Mariska Tunjung yang akan menghadapi Jauza Fadhila Sugiarto di babak pertama kualifikasi.
Sementara itu mereka yang langsung tampil di babak utama di antaranya Hendra/Ahsan. Sebagai unggulan kedua, mereka akan menghadapi Or Chin Chung/Tang Chun Man dari Hong Kong.
"Untuk pemain lain (di luar yang dijagokan juara) Indonesia Terbuka ini bertujuan untuk menambah jam terbang dan menaikkan peringkat," jelas Ricky.