:
Oleh H. A. Azwar, Jumat, 27 Mei 2016 | 11:22 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 2K
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan, Jumat (27/5), pukul 16:18 WIB dan 17.18 WITA, berdasarkan data astronomi, matahari akan tepat berada di atas Kabah, sehingga merupakan waktu yang tepat untuk menentukan arah kiblat bagi umat Islam.
“Bayang-bayang benda yang berdiri tegak, pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke Ka’bah,” kata Pgs Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Kemenag Muhammadiyah Amin, dalam keterangan tertulis Kemenag, yang diterima Jumat (27/5).
Menurut Muhammadiyah Amin, peristiwa semacam ini sering dikenal juga dengan nama Roshdul Qiblat, yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Sehubungan itu, kaum muslimin dan pengurus takmir masjid/mushalla yang akan memverifikasi kesesuain arah kiblat, dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni mengimbau takmir masjid untuk ikut serta memanfaatkan Roshdul Qiblat, kondisi dimana matahari benar-benar tepat di atas Ka’bah yang biasanya di masa-masa terdahulu dilakukan ijtihad para ulama tetapi sekarang metode telah semakin canggih.
Selain dengan mengukur bayang-bayang benda yang berdiri tegak pada tanggal dan jam yang tepat mengarah ke Ka'bah, pengukuran arah bisa dilakukan dengan tepat menggunakan satelit. Ini untuk mengantisipasi jika matahari tidak terlihat atau mendung.
Selain dengan metode sederhana, satelit saat ini telah bekerja dengan tepat untuk menentukan titik satu tempat sehingga penentuan arah kiblat dapat dilakukan jika matahari terhalang awan. Kami mengimbau masjid tetap melakukan roshdul qiblat pukul 16.18 WIB dan pukul 17.18 Wita Jumat (27/5), pesan Imam seraya mengingatkan bahwa arah kiblat merupakan satu hal penting bagi umat Islam karena kiblat merupakan arah shalat yang wajib dilaksanakan umat Islam.
Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Tono Sakseno pun berharap agar Roshdul Qiblat tidak perlu dijadikan sebagai permasalahan besar apalagi sampai harus membongkar Masjid yang sudah dibangun.
Pasalnya, Roshdul Qiblat merupakan peristiwa di mana matahari akan tepat berada di atas Ka’bah, Makkah, Masjidil Haram, Arab Saudi pada 27 dan 28 Mei 2016. Pada saat Roshdul Qiblat ini, umat Muslim diminta melakukan verifikasi terhadap arah kiblat. “Saya rasa percuma verifikasi arah kiblat, karena tidak mungkin kita itu betul-betul bisa persis dengan arah kiblat,” kata Tono.
Menurut Tono, verifikasi arah kiblat ini hanya akan meresahkan umat Islam. “Yang terpenting ketika beribadah adalah meluruskan niat kepada Allah SWT. Kalau cuma mengubah arah shaf tidak masalah, tapi kalau sampai membangun ulang masjid tidak perlu,” tukasnya.