Jakpro dan PAM Jaya Tambah Produksi Air Minum di Ibu Kota

:


Oleh G. Suranto, Rabu, 25 Mei 2016 | 19:57 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bekerjasama dengan PAM Jaya bersinergi untuk menambah produksi air minum di wilayah ibu kota.

Sinergi usaha ini didasari dari optimalisasi pemanfaatan Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) yang dimiliki oleh PAM Jaya dari air baku yang melalui Kanal Banjir Barat (KBB).

“Jakpro bersinergi dengan PAM Jaya untuk berupaya menambah pasokan air baku untuk diolah sebagai air bersih yang dapat didistribusikan ke masyarakat. Sinergi usaha ini sangat penting, untuk menggenjot air baku yang sekarang pasokannya masih dirasa diperlukan,” ungkap Presdir PT Jakpro, Satya Heragandhi pada acara penandatangan kesepakatan bersama dengan PDAM Jaya, PT Jakarta Ultilitas Propertindo (JUP) di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (25/5).

Disebutkan, pemilihan PT Memiontec Indonesia yang merupakan perusahaan afiliasi dari Memionrec Singapore sebagai mitra JUP dalam pembangunan water treatment plant (WTP) telah melalui proses lelang yang telah diikuti delapan peserta.

Memiontec Indonesia sebenarnya sudah lama beroperasi di Indonesia, sedangkan di Singapore, perusahaan holding-nya banyak membangun WTP dengan kerjasama Public Utility Board (PUB) Singapore.

Satya mengharapkan, kerja sama dengan PDAM Jaya dapat terus ditingkatkan dan berkelanjutan dengan mengembangkan WTP di wilayah lainnya menggunakan SIPA yang dipunyai PDAM Jaya.

Berdasarkan data, saat ini di DKI Jakarta masih terdapat kekurangan air baku sekitar 900 liter per detik. Melalui pola kerja sama ini, Jakpro mampu mengurangi gap atau kekurangan tersebut sekitar 500 liter per detik.

Sementara Dirut PT Jakarta Utilitas Propertindo, Chairul Hakim menuturkan, nantinya  Memiontec Indonesia akan membangun dan mengoperasikan, sedangkan PAM Jaya yang mengatur pasokan. Palyja nantinya yang membeli dari JUP melalui supplay air minum dari Memiontec Indonesia.

“Jadi, Memiontec Indonesia sebagai mitra yang membangun dan operasional,” paparnya.

Seperti diketahui sejak tahun 1998, supply air curah untuk wilayah DKI Jakarta relatif tidak ada penambahan sampai sekarang. Sebagian besar supply air curah masih mengandalkan pasokan dari PT Jasa Tirta II, dari saluran Tarum Barat. Selain itu, pemenuhan kebutuhan air minum juga sebagian masih mengandalkan pasokan air curah dari Tangerang.