:
Oleh Juliyah, Selasa, 3 Mei 2016 | 20:01 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 257
Jakarta, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Keroom, Papua melaporkan adanya kasus diare di Kabupaten Keroom, dengan sebagian kecil diantaranya mengalami muntah.
Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa kejadian ini bukan kasus muntaber sebagaimana dilansir media nasional. Adapun catatan di RSUD Keroom yang diterima Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah pada bulan Februari terdapat 134 kasus diare tanpa kematian, bulan Maret 27 kasus tanpa kematian dan bulan April 76 kasus dengan 1 kematian yakni bayi berumur 5 bulan.
"Dari 76 kasus diare di bulan April ini, 28 orang diantaranya masih dirawat di RSUD Keroom. Kasus diare di Kabupaten Keroom tersebar di tiga desa yaitu Desa Arso 2, Desa Arso 6, dan Desa Arso Swakarsa, Kecamatan Arso," seperti disampaikan Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes di Jakarta, Selasa (3/5).
Sementara ini, peningkatan kasus diare tersebut belum dinyatakan KLB atau kejadian luar biasa. Guna mengetahui penyebab kasus ini, Dinkes setempat telah mengambil sampel air dan rectal swab pada minggu ke 15. Sampel ini selanjutnya di bawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jayapura.
Sementara untuk menjaga agar tidak ditemukan kasus baru, Dinkes Kabupaten Keroom dan Puskesmas Keroom melakukan klorinasi, termasuk surveilans ketat terhadap kemungkinan bertambahnya kasus.
Menurut hasil surveilan, diduga adanya pencemaran air berupa air keruh akibat banjir, sebagai faktor risiko diare. Saat ini tim surveilan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Hingga saat ini Dinas Kesehatan Keerom dapat mengatasi kasus diare di wilayahnya. Sementara ketersediaan obat dan tenaga kesehatan di RS dan Puskesmas juga masih memadai.