:
Oleh Astra Desita, Sabtu, 30 April 2016 | 21:16 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 292
Jakarta, InfoPublik - Panitia Liga Sepakbola Pelajar U-14 Kemenpora membantah pernyataan salah satu peserta workshop pada 27 April lalu, Felix Lasut. Proses workshop menurutnya berjalan lancar dan selesai dengan baik.
"Pelaksanaan workshop berjalan hikmat dan lancar tidak ada gangguan sama sekali, dan tidak benar menurut pernyataan di berita sebelumnya," ujar Ketua Panitia LSP U-14, Subagja Suihan di Jakarta, Sabtu (30/4) untuk meluruskan pernyataan Felix.
Bagja mengatakan bahwa dinamika yang terjadi di dalam workshop, adalah dinamika internal LSP U-14. Setelah keluar dari arena workshop, lanjut dia, semua permasalahan yang dikeluhkan dalam diskusi telah selesai.
"Apa yang diutarakan oleh anggota kami itu telah diluruskan. Kami berusaha keras, menjadikan ini sebagai kompetisi usia muda unggulan Kemenpora, yang bisa disentuh semua lapisan menuju Indonesia berprestasi ke depan," tuturnya.
Sebagai ajang kompetisi usia muda terbesar di Indonesia, Bagja menjamin swakelola pembinaan usia muda dengan baik. Dia pun selama ini mengaku telah melibatkan SDM yang terbaik dan berkualitas.
"Kami menurunkan perangkat pertandingan dan wasit berkualitas dari AWAPI. Tim talent scouting kami juga tim yang mumpuni, punya sertifikat grassroot. Ada Elly Idris, Maman Suryaman, Dony Latuperissa, Zainal Abidin. Juga eks Ragunan seperti Kas Hartadi dan Alexander Saununu," jelasnya.
Saat ini Panitia LSP U-14 menggandeng Rudy Keltjes, Rully Nere dan beberapa pemain senior lainnya, untuk mensukseskan LSP U-14. Saat dikonfirmasi, Rudy Keltjes juga membenarkan hal itu.
"Ya Pak Bagja memang konsen dan peduli terhadap pembinaan usia muda. Dia sudah membantu U-19 ke Spanyol, dia juga ikut menjadi tim yang mencari pemain U-19 ke daerah-daerah. Termasuk mencetak pemain seperti Firman Utina, Jendri Pitoy, sampai Egi Maulana Fikri," jelasnya.