Cuaca Buruk, Pencarian Korban Longsor Bengkulu Dihentikan

:


Oleh H. A. Azwar, Jumat, 29 April 2016 | 09:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 425


Jakarta, InfoPublik - Pencarian terhadap empat korban longsor yang masih tertimbun di lokasi pengeboran gas geothermal di Desa Mubai dan Desa Lokasari Kecamatan Lebong Selatan Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu untuk sementara dihentikan.

Penghentian sementara pada Kamis (28/4) sore karena cuaca buruk yaitu hujan deras dan angina kencang. Lokasi juga digenangi air luapan bendungan di Cluster A milik PT Pertamina Geothermal Energi yang jebol diterjang material longsor, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (28/4).

Seluruh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PT PGE, SKPD dan lainnya, menurut Sutopo, turun ke Tubei. “Pencarian akan dilanjutkan Jumat besok pagi pukul 06.00 WIB dibantu enam unit alat berat jenis excavator milik PT PGE,” ujarnya.

Hingga saat ini korban longsor tercatat satu orang meninggal dunia, satu luka berat, empat orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit terdekat, dan empat dinyatakan hilang atau diduga masih tertimbun. Diperkirakan korban yang masih tertimbun atas nama Sarnobi, Bito, Deki dan Putra Doris.

Dampak lain dari longsor adalah satu hektar kebun masyarakat rusak, jalan lintas Kabupaten Rejang Lebong ke Kabupaten Lebong tertutup material longsor. “BPBD masih terus melakukan pendataan,” ungkapnya.

Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terkait ancaman banjir, longsor dan puting beliung. Dijelaskannya, sebagian besar wilayah di Indonesia dalam kondisi musim pancaroba yang sering ditandai dengan perubahan cuaca yang mendadak.

“Luruhnya pengaruh El Nino menyebabkan curah hujan meningkat sehingga memicu banjir, longsor dan puting beliung. Diperkirakan Mei-Juni baru masuk musim kemarau. Jika fenomena La Nina menguat maka akan terjadi kemarau basah. Tidak akan sekering musim kemarau tahun 2015,” tukas Sutopo.