:
Oleh Astra Desita, Jumat, 29 April 2016 | 07:58 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 567
Jakarta, InfoPublik - Kejuaraan Internasional Tenis Meja Wikanta Cup 2016 dinilai Menpora sebagai momentum besar disaat pemerintah ingin melihat masa depan prestasi tenis meja kembali bangkit.
"Kami sangat mendukung kejuaraan ini sebagai sejarah besar munculnya bibit atlet unggul tenis meja nasional yang berujung prestasi bagi Merah Putih dan melihat kejayaan tenis meja kembali seperti yang ditorehkan para senior sebelumnya," tutur Menpora Imam Nahrawi, saat membuka Kejuaraan Wikanta Cup 2016 di Britama Sport Mall Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (27/4) sore.
Pemerintah mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh penyelenggara Wikanta Cup.
"Pemerintah tidak bisa membantu apapun kecuali momentum seperti ini akan kami terus dukung, support sebagai sarana mencari bibit unggul mulai dari kadet yunior hingga senior," ucap Menteri Imam Nahrawi didampingi Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Ketua Pelaksana Kejuaraan Eddy P Wikanta, Staf Ahli Bidang Politik Yuni Poerwanti dan Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Teguh Raharjo.
"Pemerintah akan terus memberikan perhatian serius bagi tenis meja agar SEAG Malaysia 2017, Asian Games Indonesia 2018 kita bisa memberikan yang terbaik dari cabor tenis meja," lanjut Imam Nahrawi.
Kejuaraan yang di sponsori kurang lebih 57 sponsor ini diikuti sedikitnya 314 atlet termasuk atlet luar negeri seperi China, Malaysia, Singapura dan Thailand serta 33 wasit.
Menpora berpesan kepada para atlet untuk menjadikan momentum ini sebagai ajang menambah pertemanan, ia tak hentinya berterimakasih kepada keluarga besar Wikanta menggelar kejuaraan ini dengan mandiri.
"Anda harus berkenalan dengan sahabat anda dari Singapura dan negara lainnya yang hadir bertandinglah dengan baik, sportiv gali ilmu yang terbaik sebagai bekal kita meningkatkan prestasi kita masa mendatang, selamat bertanding," kata Menpora.
Terkait dualisme kepengurusan yang berada di PP PTMSI, Menpora mengatakan bahwa kedua belah pihak telah dewasa untuk menyelesaikan permasalahan dan KONI harus menjadi penengahnya.
"Jangan sampai organisasi mengalahkan perhatian kepada prestasi, mari sudahi permasalahan ini untuk kembali kepada hukum dan asas-asas yang dapat dipakai bersama, KONI harus menjadi penengah dalam hal ini jangan lagi memberikan beban kepada pemerintah karena saat ini pemerintah lebih fokus kepada pembinaan prestasi," ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Eddy P Wikanta dalam laporannya menyampaikan ada lima kategori dalam kejuaraan ini. "Kadet putra (40 atlet), junior putra (43 atlet), junior putri (47 atlet), beregu putra (39 tim), beregu putri (19 tim), invitasi putra (46 atlet), invitasi putri (27 atlet), veteran 55 tahun keatas (53 atlet), total 314 atlet dan lima negara (China, Malaysia, Singapura, Thailand dan Indonesia) pertaindingan ini akan berlangsung hingga 1 Mei 2016," urainya.
"Kami bersyukur kegiatan ini didukung dari insan tenis meja baik di dalam dan luar negeri, melalui kejuaraan ini kami berharap dapat menjaring atlet skala nasional menjelang SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang 2018," pungkasnya.