:
Oleh Astra Desita, Jumat, 18 Maret 2016 | 13:56 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 364
Jakarta, InfoPublik - Wakil Ketua MPR RI Mahyuddin mengatakan mahasiswa Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang di dunia internasional yang membutuhkan fasilitas untuk mengembangkan potensi tersebut.
"Mahasiswa dan pelajar dari Indonesia, sering memenangkan olimpiade sains di tingkat internasional. Ini menunjukkan mahasiswa dan pelajar Indonesia memiliki potensi besar," tutur Mahyuddin ketika membuka sekaligus menjadi pembicara kunci seminar "Meraih Pendidikan Tinggi Dikancah Internasional dan Arah Perekonomian Indonesia pada Era MEA" di Kampus B Universitas Profesor Hamka, di Pasar Rebo, Jakarta, Jumat (18/3).
Mahyuddin menjelaskan, perguruan tinggi negara maupun swasta, tempat mahasiswa menimba ilmu belum ada yang menenbus 500 besar perguruan tinggi favorit di dunia internasional.
Mahyudin mengatakan hal ini menjadi tantangan, bagi dunia pendidikan pendidikan nasional maupun Pemerintah. Guna mengejar ketertinggalan tersebut, kata Mahyudin, mahasiswa harus berorientasi pada riset dan kompetisi, termasuk melakukan riset agar menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Mahasiswa harus berorientasi menjadi inovator, bukan berorientasi menjadi sarjana. Kalau berorientasi sekadar jadi sarjana, maka akan menambah jumlah pengagguran," katanya.
Menurut Mahyuddin, salah satu caranya melalukan penelitian terhadap sesuatu yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk penyusunan skripsi. "Jangan sekadar skripsinya yang topiknya itu-itu saja. Lebih menyedihkan lagi, kalau skripsinya mencontek," katanya.
Pada kesempatan tersebt, Politisi Partai Golkar ini juga menyinggung diberlakukannya pasar bebas Asean atau masyarakat ekonomi Asean (MEA).
Menurut Mahyuddin, MEA dapat memberikan peluang dan tantangan tersendiri bagi mahasiswa. "Jika Indonesia mempersiapkan diri dengan baik, maka MEA dapat dimanfaatkan menjadi peluang besar menguasai Asean dan sebaliknya jika tidak dimanfaatkan, maka Indonesia hanya menjadi pasar bagi negara lain di Asean," pungkasnya.