Selain Penyumbang Devisa, TKI Duta Budaya Bangsa

:


Oleh H. A. Azwar, Minggu, 6 Maret 2016 | 08:15 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 935


Surabaya, InfoPublik - Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri selama ini terkenal sebagai pahlawan devisa. Pasalnya, penghasilan yang diperolehnya memberi kontribusi yang besar bagi pertumbuhan devisa Negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Banyak keuntungan yang didapatkan bangsa dan negara dari keberadaan TKI. Selain sebagai penyumbang devisa, TKI juga dapat berperan sebagai agen pariwisata Indonesia di mancanegara.

Bahkan, ada satu lagi peran penting yang dapat dilakoni TKI, yaitu menjadi duta kebudayaan bangsa, kata Marifah Hanif Dhakiri, istri Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri, saat memberikan sambutan pada seminar penguatan karakter tenaga kerja Indonesia dengan tema “Budaya Indonesia Sebagai Pondasi Karakter dan Jati Diri TKI” di Surabaya, Sabtu (5/3).

Menurut Marifah Hanif, TKI bukan hanya pahlawan devisa tetapi juga dapat berperan sebagai duta budaya yang mempromosikan adat serta tradisi nusantara kepada masyarakat dunia.

TKI tidak hanya membawa gelar pahlawan devisa, tetapi sebagai duta budaya Indonesia. Karena di mana pun TKI melangkah, melintasi Negara dan benua, TKI membawa budaya serta jati dirinya sebagai orang Indonesia, ujarnya.

Dijelaskan Marifah Hanif, bahwa TKI dapat mempromosikan budaya bangsa dengan cara memberikan "sentuhan" khas kebudayaan daerah yang TKI bawa dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Dari masakan yang dihidangkan untuk majikan, TKI membawa budaya kuliner Indonesia yang sangat khas dan digemari oleh orang-orang di seluruh dunia.  Melalui senandung saat menjaga dan bermain dengan anak majikan, TKI memperkenalkan lagu Indonesia yang ramah terhadap anak-anak, jelas Marifah Hanif.

Selain itu, lanjut Marifah Hanif, sadar atau tidak, selama ini TKI sebenarnya telah mempromosikan budaya gotong-royong bangsa. Hal tersebut tercermin dari solidaritas antara TKI saat saling bahu-membahu menyelesaikan permasalahan yang ada.

Budaya gotong-royong juga dipraktekkan langsung oleh TKI di luar negeri ketika membantu kawannya yang menghadapi masalah. Solidaritas dan uluran tangan antara sesama TKI turut membantu pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan TKI, baik di dalam maupun di luar negeri, imbuh dia.

 

Dalam sambutannya, Marifah Hanif juga menyinggung soal TKI sukses yang menurutnya telah mempraktekkan budaya menabung bangsa. “Cerita TKI sukses tersebut sesungguhnya telah mempraktekkan budaya bangsa, yaitu budaya menabung, merencanakan dan mengelola sumber daya yang ada,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Marifah Hanif juga mengingatkan para calon TKI yang akan bekerja ke luar negeri untuk mempersiapkan diri sebelum berangkat dan tidak melupakan budaya Indonesia ketika berada di luar negeri.

Sebelum berangkat, pelajari dulu budaya negara tujuan dan lengkapi dokumen. Jangan lupakan budaya Indonesia. Jangan sampai setelah ke luar negeri kita melupakan budaya bangsa dan mengikuti budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Indonesia, pesan Marifah Hanif.

Mengakhiri sambutannya, Marifah Hanif berharap para TKI benar-benar dapat menjadi duta-duta budaya bangsa di luar negeri. “Saya berharap dan berdoa bagi sahabat-sahabat TKI agar dapat terus menjadi duta-duta budaya bangsa, menyebarkan budaya Indonesia yang ramah dan menghargai keberagaman.”