Kemsos Kirim Bantuan Dapur Umum ke Sampang

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 1 Maret 2016 | 15:43 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 482


Jakarta, InfoPublik - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, telah mengirimkan berbagai paket bantuan dapur umum ke wilayah yang terkena bencana banjir di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

“Kementerian Sosial telah mengirimkan paket bantuan ke wilayah yang terkena bencana banjir di Kabupaten Sampang,” ujar Mensos Khofifah di Jakarta, Selasa (1/3).

Paket bantuan berupa mobil dapur umum lapangan atau Dumlap, permakanan, matras, family kids dan kids ware yang didukung personel Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Kapasitas Dumlap untuk sekali masak bisa cukup 750 porsi makanan matang yang semuanya dioperasikan oleh para personel Tagana.

“Dumlap sendiri bisa bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya disesuaikan kebutuhan,” tandasnya.

Dalam penanganan bencana, Kemensos berkomunikasi dengan kementerian/lembaga, misalnya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI/Polri, Pemda serta potensi masyarakat.

Kemensos pun telah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan untuk penyediaan tablet anti penyakit yang ditimbulkan dari kencing tikus atau dikenal bakteri leptospirosis.

“Belajar dari banjir di tempat yang sama pada 2013 yang menewaskan sembilan orang disebabkan virus leptospirosis dengan masa inkubasi sangat singkat 1-3 hari dan merupakan korban tertinggi di dunia,” katanya.

Guna mengantisipasi banjir kembali terjadi, tentu diperlukan 155 embung (penampungan air) dan saat ini baru ada 31 atau baru 80 persen, sehingga masih kurang 124 embung.

“Ini merupakan wilayah Kementerian PU-Pera, tapi kita terus dorong agar ada alokasi dari APBN/APBD untuk membangun 124 embung, sehingga banjir serupa bisa dihindari pada masa datang,” tandasnya.

Selain itu, alih fungsi lahan harus diperketat, baik untuk perumahan, industri, serta bangunan lainnya. Juga, merubah pola hidup warga lebih sehat dan menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Penanggulangan bencana bisa dimulai dengan tidak mudah mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), baik untuk industri maupun perumahan, serta merubah pola hidup warga lebih sehat,” tandasnya.