Kemenkes Prioritaskan Deteksi Dini Tiga Kasus Kanker Tertinggi

:


Oleh Juliyah, Kamis, 25 Februari 2016 | 01:33 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 333


Jakarta, InfoPublik - Program pengendalian kanker saat ini diprioritaskan pada pencegahan dan deteksi dini kasus kanker tertinggi, yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara, serta penemuan dini kanker pada anak.

Deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode Inspeksi Visual dengan Asam aset (IVA) sedangkan deteksi dini kanker payudara menggunakan metode Pemeriksaan Payudara secara Klinis (Sadanis) dan Pemerikaan Payudara Sendiri (Sadari).

“Khusus untuk anak dengan kanker, kita harus terus mendukung mereka untuk menghadapi penyakitnya. Anak-anak berhak menikmati masa kecilnya, mereka dalam kondisi paling rentan dan mereka berhak hidup layak," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Sri Henni Setiawati,  pada pembukaan kegiatan Aksi Deteksi Dini dengan Pemberdayaan Masyarakat Peduli Kanker, Rabu (24/2).

Menurutnya, pasien kanker harus segera mencari pengobatan yang tepat dan tidak melewatkan fase emas pengobatan. "Mari kita cegah dan kendalikan penyakit kanker agar tidak terus meningkat. Jika telah menderita kanker, segeralah datang ke fasilitas pelayanan kesehatan jangan menunggu keadaan stadium lanjut," imbaunya.

Selain itu, seluruh pemangku kepentingan dan lintas sektor diminta  meningkatkan kampanye pencegahan, deteksi dini dan penemuan dini kanker.

Berikan pula dukungan kepada orang-orang dengan kanker dan keluarganya untuk terus bersemangat dalam berjuang melawan kanker, dukungan bagi para penyintas (survivor kanker) agar terus berkontribusi dalam upaya pencegahan dan pengendalian kanker.

Di Indonesia, penyakit kanker menjadi masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan dan kematian akibat kanker cukup tinggi dan terus naik.

Hasil Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi kanker adalah 1.4 per 1000 orang. Penyakit kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim, sedangkan kanker pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal.

Sementara kasus tertinggi kanker pada anak yaitu leukemia dan kanker bola mata (retinoblastoma). Permasalahan kanker semakin besar karena sebagian besar kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut.

Kemenkes menyebutkan, penyakit kanker mempunyai beban pembiayaan sangat besar dan menjadi permasalahan pemerintah dan masyarakat.

Menurut data BPJS tahun 2014, pembiayaan kanker sebesar 2,05 triliun rupiah. Pada 2015 data sampai triwulan III menyebutkan pembiayaan mencapai Rp1,32 triliun atau terbanyak ketiga, setelah penyakit jantung dan gagal ginjal.