:
Oleh H. A. Azwar, Senin, 1 Februari 2016 | 12:41 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 502
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Agama melakukan penjajakan kerjasama dengan Wellington Institute of Technology (WelTec), New Zealand, dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia.
WelTec merupakan institute teknologi (semacam Politeknik) terkemuka di New Zealand yang memiliki berbagai program applied sciences yang menarik, di antaranya adalah teknologi informasi, engineering, teknologi kreatif, hospitality, manajemen bisnis dan sebagainya.
Sebelumnya, pihak Direktorat Pendidikan Madrasah (Ditpenma) Kementerian Agama telah datang ke WelTec pada 19 Desember 2015. Sebagai tindaklanjut, Jo-Anne Carley sebagai ASEAN Market Manager WelTec berkunjung ke kantor Kementerian Agama, Senin (1/2).
Jo-Anne bertemu dan berdikusi dengan Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan, yang didampingi oleh Kasi Kerjasama, Abdullah Faqih, tentang kemungkinan kerjasama antara kedua belah pihak.
WelTec merupakan institusi yang tepat untuk diajak kerjasama di bidang vokasional, mengingat sekarang madrasah-madrasah vokasional dan ketrampilan mulai tumbuh subur di beberapa wilayah. Belum lagi, apabila Madrasah Aliyah Kejuruan mulai beroperasi. "Tentu ini menjadi program yang menarik untuk mengembangan madrasah, terutama di bidang industri," kata Nur Kholis.
Meski masih tahap penjajakan dan belum ada MoU, hasil diskusi kedua belah pihak menemukan titik terang. “Program yang paling memungkinkan untuk jangka pendek tahun ini adalah short course untuk guru dan siswa-siswi madrasah di bidang industri, engineering, teknologi informasi dan teknologi kreatif," ujar Nur Kholis.
Apabila pihak WelTec menerima tawaran kerjasama ini, program Short Course akan dilaksanakan sekitar bulan Agustus-September dengan melalui seleksi dan ujian, tambahnya.
Sementara itu, dijelaskannya, untuk jangka panjang, Kementerian Agama menawarkan kerjasama pemberian beasiswa bagi lulusan madrasah, sebagaimana yang dilakukan dengan sejumlah universitas di Jepang.
Polanya, Kementerian Agama memberikan dana living cost dan pihak univeristas Jepang meng-cover tuition fee. "Pola kerjasama pemberian beasiswa ini akan dibicarakan lebih lanjut lagi dengan pimpinan WelTec," pungkas Nur Kholis.