:
Oleh H. A. Azwar, Sabtu, 30 Januari 2016 | 19:13 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 527
Jakarta, InfoPublik - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan Jafar menyatakan kesiapannya menyediakan lahan pertanian bagi para mantan pengikut Gafatar jika ingin bertransmigrasi.
"Kalau mau ikut program transmigrasi, kita siapkan lahan-lahannya. Di Kalimantan ada, di Sulawesi, Sumatera, bahkan Papua sekalipun," kata Mendes PDTT usai membuka Mukernas Persatuan Sarjana Pertanian Indonesia (PSPI) di Jakarta, Sabtu (30/1).
Meski demikian, ia memberikan syarat khusus jika para eks Gafatar tersebut ingin ikut transmigrasi. “Mereka tidak boleh kembali menyebarkan paham-paham yang ada di ormas tersebut. Kemudian, persoalan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila harus sudah selesai dahulu. Kalau sekarang, negara dalam negara bahkan mereka punya pemerintahan sendiri,” tegasnya.
Mendes PDTT minta para mantan pengikut Gafatar tersebut harus tunduk kepada pemerintah dan cinta kepada Tanah Air. Selain itu, jika para mantan pengikut Gafatar tersebut mengikuti program transmigrasi maka mereka harus membaur, karena jika dikelompokkan kembali maka dikhawatirkan mereka akan melakukan tindakan serupa. “Tidak ada namanya transmigrasi eksklusif, mereka harus membaur. Eksklusivitas merupakan cikal bakal radikalisme,” terangnya.
Kepada aparat penegak hukum, Marwan juga meminta untuk menindak aktor dibalik ormas Gafatar tersebut. “Karena kalau pengikutnya itu hanya korban, aktornya ini yang harus diproses hukum,” ujarnya.
Para mantan pengikut Gafatar itu juga harus mengikuti pembinaan rohani yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama sebelum mengikuti transmigrasi, karena mereka telah dicuci otaknya oleh pemimpin Gafatar.