:
Oleh H. A. Azwar, Jumat, 29 Januari 2016 | 01:37 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 564
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Ketenagakerjaan menggandeng PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk melakukan pelatihan otomotif dan revitalisasi Balai Latihan Kerja di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, kerjasama ini bertujuan meningkatkan kompetensi masyarakat Nusa Tenggara Timur melalui pelatihan berbasis kompetensi dan memperluas kesempatan kerja di bidang otomotif.
Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan pekerja bidang otomotif yang berkompeten dan berdaya saing tinggi terutama di Indonesia bagian timur, kata Hanif dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker di Jakarta, Kamis (28/1).
Kerjasama ini ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) antara Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker yang diwakili Dirjen Binalattas Khairul Anwar dengan Toyota yang diwakili Direktur TMMI Bob Azzam.
Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, jajaran Muspida NTT, para pejabat tinggi madya dan pratama Kemnaker, pejabat tinggi madya dan pratama Provinsi NTT dan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Hanif menjelaskan, adanya kerjasama ini akan membantu pemda NTT dalam menyiapkan generasi muda yang memiliki bekal kompetensi untuk bekerja sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan Indonesia.
Kerjasama dengan Toyota yang akan mereviltalisasi BLK di Provinsi NTT, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk peningkatan kualitas pelatihan kerja dan bermuara pada peningkatan kualitas tenaga kerja di NTT.
Dengan penyiapan SDM berkualitas di bidang otomotif diharapkan pengangguran di Indonesia timur dapat terserap dalam jumlah yang besar, jelas Hanif.
Kerjasama Kemnaker dengan Toyota antara lain berupa penyiapan pelatihan instruktur otomotif, bantuan peralatan otomotif, program pelatihan kerja bidang otomotif, manajemen pengelolaan BLK dan alih teknologi otomotif.
Menaker Hanif menambahkan, dalam menghadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi Asean dibutuhkan percepatan peningkatan kualitas SDM pekerja Indonesia.
Kita harus menyiapkan standar kompetensi yang menjadi acuan dalam proses pelatihan, lembaga pelatihan yang kredibel, training material yang berkualitas, serta instruktur yang kompeten dalam mentransfer skill, knowledge dan attitude kepada peserta pelatihan, terang Hanif.
Semuanya ini merupakan runtutan satu kesatuan dalam proses untuk membangun SDM tenaga kerja berkualitas, termasuk peningkatkan kemitraan antara pemerintah dan pelaku usaha dalam peningkatan kompetensi masyarakat, ujarnya.
Program-program ketenagakerjaan yang digulirkan dalam kerjasama ini saya harapkan dapat disinkronkan dengan program ketenagakerjaan Pemda NTT agar bersinergi, pungkas Hanif.