Aktivitas Vulkanik Meningkat, Status Gunung Egon Naik Siaga

:


Oleh H. A. Azwar, Rabu, 13 Januari 2016 | 10:00 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 405


Jakarta, InfoPublik - Aktivitas vulkanik Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur terus meningkat, sehingga PVMBG menaikkan status Egon menjadi Siaga atau level III dari sebelumnya status Waspada.

Kenaikan Siaga berlaku mulai pada Rabu, 13 Januari 2016 pukul 06.00 WITA, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu (13/1).

Menurut Sutopo, peningkatan aktivitas kegempaan Gunung Egon sangat signifikan sejak Selasa (12/1) pukul 09.36 WITA hingga pagi ini yang terasa di Desa Egon Gahar di lereng tenggara Gunung Egon. “Gempa vulkanik dalam dapat memicu peningkatan aktivitas vulkaniknya,” ujarnya.

Dijelaskannya, mekanisme gempa vulkanik dalam adalah peretakan batuan di dalam tubuh gunungapi yang dapat merupakan implikasi dari presurisasi fluida magmatik dari kedalaman menuju ke permukaan.

Tipe letusan Gunung Egon adalah freatik, yaitu adanya interaksi antara uap magma dengan air di bawah permukaan yang dapat mendorong batuan penutup di dekat permukaan kawah.

Kepala PVMBG telah melaporkan peningkatan status Siaga kepada Kepala BNPB dan BPBD untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, jelas Sutopo.

Adapun rekomendasi PVMBG tersebut adalah memperluas radius yang harus dikosongkan, yang semula radius 1,5 km menjadi 3 km, sehingga masyarakat yang tinggal di Desa Egon Gahar harus dievakuasi karena berpotensi terkena awan panas, abu vulkanik pekat dan lontaran batu pijar jika terjadi erupsi.

BNPB masih berkoordinasi dengan BPBD terkait dengan kenaikan status Siaga Gunung Egon, kata Sutopo.

Dengan naiknya status Siaga Gunung Egon, maka saat ini dari 127 gunung api aktif di Indonesia ada satu status Awas yaitu Gunung Sinabung, dan lima status Siaga antara lain Gunung Egon, Soputan, Lokon, Karangetang, Bromo.

Gunung Egon beberapa kali meletus yaitu pada periode 1888-1891, 1907, 1925, kemudian selama 79 tahun tidak dilaporkan adanya peningkatan aktivitas. Pada 28 Januari 2004 kembali meletus hingga Agustus-September 2004. Pada 15 April 2008 kembali meletus dengan indeks eksplosivitas (VEI) 2 dengan ketinggian kolom letusan 5.700 meter.