Polri Amankan Tersangka Pengelola Situs Penyebar Video Porno

: Konferensi pers penangkapan seorang tersangka yang diduga mengelola situs penyebar konten pornografi anak/ dok. Humas Polri.


Oleh Jhon Rico, Rabu, 13 November 2024 | 22:44 WIB - Redaktur: Untung S - 2K


Jakarta, InfoPublik - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menangkap seorang tersangka yang diduga mengelola situs penyebar konten pornografi anak.

"Kami telah menetapkan satu orang sebagai tersangka, dengan inisial OS alias Anefcinta,” kata Wakil Direktur Tindak Pidana Siber Kombes Pol. Dani Kustoni dalam keterangan resminya, Rabu (13/11/2024).

Ia menjelaskan, pengungkapan kasus ini berawal dari penyelidikan tim Siber Polri yang mendeteksi aktivitas penyebaran video pornografi melalui situs beralamat bokep.cfd beserta 26 domain lain yang masih aktif.

Setelah penelusuran, terang dia, OS berhasil diringkus di kediamannya di Desa Mekarsari, Pangandaran, Jawa Barat.

Menurut Kombes Dani, tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai tenaga honorer dan admin situs desa tersebut, diduga telah menjalankan operasional situs-situs pornografi sejak 2015.

Situs yang dikelolanya berjumlah total 27 domain aktif dengan berbagai konten dewasa dan anak.

Modus operandi OS meliputi pencarian video porno, pembangunan situs, dan pengelolaan konten secara mandiri.

Dari penyelidikan lebih lanjut, tim menemukan bukti tambahan berupa catatan di laptop tersangka yang mengindikasikan OS pernah mengelola hingga 585 situs dengan konten pornografi.

Selain itu, tersangka OS diketahui mendapatkan penghasilan ratusan juta rupiah dari program AdSense Google dengan memanfaatkan jumlah pengunjung tinggi di situs-situs tersebut.

Barang bukti yang disita meliputi empat unit ponsel, satu CPU, satu laptop, dua harddisk eksternal, dua flashdisk, serta tiga akun surel.

Berdasarkan hasil analisis forensik, OS menyimpan 123 video pornografi di ponsel, 3.064 video di laptop, dan telah mengunggah total 1.085 video di situs-situs miliknya.

Kombes Dani menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memberantas pornografi, terutama yang melibatkan anak, dengan melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

“Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk aktif menjaga keamanan digital. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita lindungi dari paparan konten yang merusak,” ujar dia.

Atas perbuatannya, OS dijerat dengan Pasal 45 ayat 1 juncto Pasal 27 ayat 1 UU ITE serta Pasal 29 juncto Pasal 4 ayat 1 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara dan denda hingga Rp6 miliar.

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 00:05 WIB
Pemko Dumai Resmikan Aplikasi Si-Gemai, Fokus pada Kebijakan Kesetaraan Gender
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Senin, 23 Desember 2024 | 15:37 WIB
Lemhannas RI: Reaktualisasi Ketahanan Nasional Urgen di Era Geo-Cybernetic
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 16 Desember 2024 | 16:04 WIB
Kemkomdigi Dukung Peluncuran Program Ruang Bersama Indonesia
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 2 Desember 2024 | 15:35 WIB
Kemkomdigi-KPAI Perkuat Kolaborasi Perlindungan Anak di Ruang Digital
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 26 November 2024 | 16:04 WIB
Pemkot Padang Optimistis Pertahankan Gelar Kota Ramah Anak
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 21 November 2024 | 16:30 WIB
Kementerian PPPA - Bakohumas Perkuat Sinergi Tangani Kekerasan Perempuan dan Anak
  • Oleh Jhon Rico
  • Kamis, 21 November 2024 | 15:10 WIB
Polri Sita Rp89,7 Miliar dari Kasus Judol Slot8278