Penyelundupan Narkotika di Organ Vital Berhasil Digagalkan Lanudal Juanda

: Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal), bekerja sama dengan Bea Cukai Juanda berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Narkotika golongan I, Surabaya, Senin, (14/10/2024). Foto. tni.mil.id


Oleh Fatkhurrohim, Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:45 WIB - Redaktur: Untung S - 150


Surabaya, InfoPublik – Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal), bekerja sama dengan Bea Cukai Juanda berhasil menggagalkan upaya penyelundupan Narkotika golongan I.

Barang haram tersebut disembunyikan di organ vital salah satu penumpang di Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Penumpang, diduga menyelundupkan dengan metode yang sudah digunakan beberapa kali.

Kolonel Laut (P) Dani Achnisundani, Komandan Pangkalan Udara TNI AL (Danlanudal) Juanda, mengungkapkan dalam press release yang digelar pada Senin (14/10/2024), bahwa Satgaspam TNI AL bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bea Cukai Juanda dan Polresta Sidoarjo, dalam menggagalkan penyelundupan ini.

Penumpang berinisial "II" asal Trenggalek, Jawa Timur, terdeteksi setelah menjalani pemeriksaan intensif. Berdasarkan analisis aplikasi Bea Cukai dan hasil uji urine, pelaku diketahui positif menggunakan narkotika.

Setelah dilakukan rontgen di rumah sakit, ditemukan empat kantong narkotika jenis sabu-sabu dan pil ekstasi yang disembunyikan di dalam anusnya, dibungkus dengan alat kontrasepsi.

Dalam waktu tiga jam, dilakukan ekstraksi dan pengecekan yang mengonfirmasi bahwa barang bukti berupa 176,5 gram sabu-sabu dan 10 butir pil Metilen Dioksi Metamfetamina (MDMA—ekstasi) dengan perkiraan nilai mencapai Rp267 juta.

Kolonel Dani menjelaskan bahwa ini bukan kali pertama pelaku melakukan aksi penyelundupan. "II" diketahui telah melakukan setidaknya sembilan penerbangan dari Malaysia ke Indonesia sepanjang tahun 2024 dengan modus yang sama.

Investigasi lebih lanjut kini sedang dilakukan untuk mengejar otak dari jaringan penyelundupan narkotika ini, yang diduga berada di Malaysia dan wilayah Surabaya atau Sidoarjo.

Danlanudal Juanda juga menegaskan bahwa pihaknya bersama stakeholder Bandara Juanda terus meningkatkan pengawasan di titik rawan, seperti area keberangkatan dan kedatangan, baik domestik maupun internasional.

Langkah ini diambil untuk mencegah penyelundupan narkotika dan barang ilegal lainnya yang masuk ke wilayah Indonesia.

“Pengungkapan kasus penyelundupan ini adalah bukti komitmen TNI AL, khususnya Lanudal Juanda, sebagai garda terdepan pengamanan Bandara Internasional Juanda,” pungkas Kolonel Dani.

 

Berita Terkait Lainnya