- Oleh MC KAB BANGGAI KEPULAUAN
- Jumat, 20 September 2024 | 15:50 WIB
: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (tengah) menberikan arahan dalam Rapat Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pilkada 2024 di Balai Sidang Jakarta, Jakarta (JCC), Selasa (20/8/2024). Foto: Pusat Penerangan Kemendagri.
Oleh Eko Budiono, Rabu, 21 Agustus 2024 | 11:13 WIB - Redaktur: Untung S - 243
Jakarta, InfoPublik - Keberhasilan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sangat bergantung pada kesatuan visi, dan integritas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan seluruh jajaran terkait.
Menurut Tito, konsolidasi internal dan netralitas dalam menjalankan tugas merupakan hal penting untuk menjaga kredibilitas pilkada dan mencegah timbulnya konflik.
"Yang pertama jelas adalah konsolidasi, supaya KPU seluruh Indonesia satu visi, solid dalam menjalankan tugas kenegaraan ini," kata Tito.
Menurut Tito, menyamakan persepsi dan visi di antara petugas yang terlibat tidaklah mudah.
Oleh karena itu, ia menekankan perlunya bimbingan teknis yang kuat dan menyeluruh untuk memastikan semua petugas memahami aturan dan teknis pilkada.
"Mulai ketidaknetralan terjadi, ya. Mulai masalah, bisa dua, satu, tidak tahu aturan teknis, makanya perlu adanya bimbingan teknis," ujarnya.
Tito juga menyarankan agar KPU memiliki mekanisme pengawas internal yang kuat dan tegas untuk menjaga netralitas dan memastikan semua petugas bekerja dengan jujur dan adil.
Ia mengingatkan, pentingnya mengambil tindakan tegas terhadap petugas yang melanggar aturan, tapi harus tetap sesuai situasi dan kondisi lapangan.
Di lain sisi, dia mengungkapkan kesuksesan pilkada tak hanya bergantung pada KPU, tapi juga semua pihak.
Untuk itu, dibutuhkan kontribusi dari banyak pihak sesuai tugas dan perannya masing-masing.
Tito mengingatkan, KPU dan pihak penyelenggara lainnya untuk selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan seperti TNI dan Polri.
"Jangan sampai membuat keputusan, aparat keamanannya enggak tahu, sudah meledak duluan, setelah itu kemudian baru (kasih tahu) aparat keamanan, berat sekali harus untuk menyelesaikannya, padahal sebetulnya bisa dicegah," ucapnya.