DPRK Aceh Jaya Minta Pemerintah Mencari Jalur Alternatif Pengangkutan CPO

: Kenderaan pengangkut CPO terguling di jalan Gunong Geurutee, akibat pecah ban. (mc aceh)


Oleh MC PROV ACEH, Jumat, 16 Agustus 2024 | 19:55 WIB - Redaktur: Juli - 280


Banda Aceh, InfoPublik - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Jaya, Fitra Akhyar meminta Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk segera mencari solusi alternatif terkait seringnya terjadi kecelakaan mobil pengangkut Crude Palm Oil (CPO) di kawasan Gunong Geurutee, Paro dan Kulu.

“Kondisi jalan pada lintasan Gunong Geurutee, Paro, dan Kulu sangat tidak memadai untuk dilalui mobil-mobil berat dengan kategori besar. Pemerintah Aceh seharusnya memikirkan pembangunan jalan yang lebih lebar dan layak, agar tidak ada lagi korban yang jatuh akibat kecelakaan,” ungkap Fitra Akhyar, dalam pernyataannya, Jumat (16/8/2024).

Fitra menyarankan agar Pemerintah Aceh mempertimbangkan untuk membuat suatu regulasi khusus yang dapat mengatur penggunaan pelabuhan yang ada di Calang atau Meulaboh sebagai jalur alternatif untuk mobil pengangkutan CPO dan kendaraan-kendaraan kategori besar, sehingga nantinya di jalur Gunong Gurute, Paro dan Kulu hanya dilalui oleh kendaraan pribadi, kendaraan penumpang dan kendaraan pengangkutan logistik kecil saja.

"Untuk apa ada pelabuhan jika tidak dimanfaatkan maksimal. Pemerintah Aceh seharusnya mengajak para pelaku usaha pengangkutan barang dan pengusaha CPO untuk berdiskusi, mencari solusi terbaik,” tambah Fitra Akhyar.

Ia juga menegaskan bahwa pemanfaatan akses pengangkutan CPO melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut tidak hanya akan meminimalisir korban kecelakaan serta mempercepat distribusi barang-barang tetapi juga dapat memberikan dampak ekonomi yang menguntungkan masyarakat.

"Pemanfaatan pelabuhan untuk pengangkutan logistik dan CPO akan memberikan multiple efek ekonomi yang positif, seperti membuka lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian lokal dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD)," tutup Fitra Akhyar. (mc aceh/aqi)