- Oleh Eko Budiono
- Rabu, 17 Juli 2024 | 09:33 WIB
: Pekerja memindahkan surat suara Pemilu 2024 ke mobil pengangkut di Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (9/1/2024). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar bersama pihak terkait menerima kedatangan 23 kontainer yang berisikan surat suara Pemilu 2024 dan langsung dilepas ke gudang KPU kabupaten/kota. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/nym.
Oleh Eko Budiono, Kamis, 11 Juli 2024 | 07:42 WIB - Redaktur: Untung S - 332
Jakarta, InfoPublik - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochammad Afifuddin, mengatakan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang menetapkan Sumatra Barat (Sumbar) sebagai daerah paling rawan di Pulau Sumatra harus menjadi semacam peringatan bagi KPU setempat.
"Ya itu early warning atau pengingat agar kita lebih waspada," kata Afifuddin melalui keterangan resmi, usai mengecek kesiapan KPU provinsi, kabupaten dan kota melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) di Kota Padang, Sumatra Barat, Rabu (10/7/2024).
Akan tetapi, Afifuddin mengaku belum melihat secara detail variabel indikator IKP yang menyatakan Provinsi Sumbar sebagai daerah paling rawan, terkait pelaksanaan Pilkada khususnya di Pulau Sumatra.
"Tetapi apapun pemetaan orang atas situasi pemilu, itu harus kita jadikan sebagai pengingat agar lebih waspada," kata eks Komisioner Bawaslu RI tersebut.
Menurutnya, IKP yang dikeluarkan Bawaslu tersebut harus disikapi dengan menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Secara khusus KPU RI menyarankan KPU Sumbar terus memperkuat konsolidasi antarpemangku kepentingan terkait.
Antisipasi tersebut termasuk pula berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait pengamanan pesta demokrasi, hingga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar menjadi pemilih yang berintegritas.
"Jadi, cara baca kita ini untuk meningkatkan kewaspadaan agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi saat Pilkada nanti," ujarnya.