Kondisi Demokrasi Indonesia di Atas Rata-Rata Global
: Keterangan Foto: Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dalam konferensi pers Lemhannas di Jakarta (18/9/2023). Foto: Tayangan Youtube Lemhannas RI
Oleh Yudi Rahmat, Senin, 18 September 2023 | 15:18 WIB - Redaktur: Untung S - 5K
Jakarta, InfoPublik - Berdasarkan penilian Economist Inteligence Unit(EIU), kondisi demokrasi Indonesia masih berada di atas rata-rata global, meskipun relatif belum matang.
Hal itu diungkapkan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto dalam konferensi pers Lemhannas "Menuju Kematangan Demokrasi Indonesia" di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Menurutnya, demokrasi Indonesia dinilai baik dalam proses elektoral, tetapi cenderung lemah dalam aspek budaya politik.
Andi mengatakan kondisi demokrasi nasional cukup fluktuatif dengan kecenderungan menurun dalam sembilan tahun terakhir dan titik terbaik indeks demokrasi berada di 2015. Namun, perbandingan dengan Indeks Persepsi Korupsi menunjukkan sifat anomali.
"Idealnya, pembangunan demokrasi akan beriringan dengan perbaikan korupsi. Akan tetapi, di Indonesia, pergerakan kedua indeks tersebut sering kali bergerak tidak sinergis," jelasnya.
Secara umum, skor Indeks Kebebasan Indonesia di atas rata-rata global dan dinilai unggul dalam pemenuhan hak politik masyarakat, tetapi aspek kebebasan sipil di Tanah masih cukup tertinggal.
"Beberapa isu yang menjadi catatan dalam penilaian Freedom House, antara lain penanganan tren kekerasan di Papua, kasus penuntutan hukum aktivis berbasis UU ITE, serta persekusi terhadap kelompok minoritas," tambahnya.
Sementara itu, tren kebebasan di tingkat global cenderung memburuk. Ditilik sejak tahun 2005, lebih banyak negara mengalami penurunan skor dibandingkan mengalami perbaikan kondisi kebebasan.
Andi menjelaskan kondisi demokrasi di ASEAN yang masih belum sepenuhnya matang. Berdasarkan penilaian EIU tahun 2023, pelaksanaan demokrasi di negara-negara ASEAN berada di dua spektrum, yakni demokrasi terbatas atau otoriter.
"Laju pembangunan demokrasi di ASEAN cukup variatif. Malaysia, Thailand, dan Indonesia mengalami tren peningkatan dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar mengalami tren regresi atau turun," ujar Andi.
Malaysia menempati urutan teratas dalam skor indeks demokrasi di ASEAN, diikuti Timor Leste di posisi kedua. Kemudian, Indonesia berada di urutan keempat di bawah Filipina dan Myanmar berada di urutan terakhir atau ke-10.
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id