:
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 8 September 2022 | 19:33 WIB - Redaktur: Untung S - 585
Jakarta, InfoPublik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima audiensi Kelompok Bermain (KB) Istiqlal di Ruang Randy-Yusuf, Auditorium gedung ACLC KPK.
Audiensi itu merupakan bagian dari kegiatan Direktorat Jejaring Pendidikan KPK dalam upaya menanamkan nilai-nilai anti korupsi kepada seluruh lapisan masyarakat mulai dari peserta didik jenjang usia dini, dasar, menengah, tinggi, hingga umum.
Irrene, Fungsional KPK menyebutkan, menanamkan nilai anti korupsi pada anak usia dini tidak bisa dilakukan secara langsung. “Butuh pendekatan khusus pada anak usia dini agar nilai anti korupsi bisa ditanamkan. Salah satunya adalah lewat dongeng dan permainan. Itu yang akan kita lakukan hari ini,” kata Iren, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Infopublik, Kamis (8/9/2022).
Sofie, salah satu guru pendamping Kelompok Bermain (KB) Istiqlal, mengatakan kegiatan menanamkan nilai anti korupsi antara KB Istiqlal dan KPK sudah pernah berlangsung sebelumnya.
“Kerja sama itu bukan sekali ini saja kami lakukan bersama KPK. Sebelumnya pada saat COVID-19 terjadi, KPK menjadi partner kami yang memberikan edukasi kepada anak-anak lewat bimbingan belajar nilai anti korupsi secara daring,” ujar Sofie.
Acara yang dimulai dengan Senam Aku Anak Jujur itu diikuti dengan penuh antusias oleh 25 orang anak berusia 4 tahun dan para guru yang hadir mendampingi. Setelah itu Febry, salah satu guru pendamping menceritakan, dongeng pertama adalah Byur, seekor kelinci bernama Osyi yang akan memanen wortelnya. Osyi yang tidak punya keranjang untuk menaruh wortelnya mencoba meminjam keranjang teman-temannya.
“Ternyata teman-teman Osyi tidak ada yang mau meminjamkan keranjangnya. Osyi heran kenapa teman-temannya tiba-tiba tidak punya keranjang. Saat Osyi pulang dan mencari tempat untuk menaruh wortel di gudang, Osyi kaget melihat banyak barang teman-temannya di sana. Osyi berpikir karena dia tidak mengembalikan barang-barang itu, teman-temannya jadi tidak mau meminjamkan keranjang,” kata Febry.
Setelah Dongeng Byur selesai, anak-anak kemudian diajak mengikuti berbagai games, diantaranya mengajak anak bisa memasang baju sendiri yang bertujuan melatih anak mandiri. Setelah games, Febry melanjutkan kegiatan dengan dongeng Fufu Si ikan yang berani. Dongeng ini menceritakan Fufu yang mendapatkan oleh-oleh rumput laut. Namun Fufu lupa menutup pintu rumahnya karena asik mengunyah rumput laut.
“Mendadak datang ikan barakuda yang ingin masuk dan mencuri di dalam rumahnya. Fufu yang melihat itu langsung berteriak dan dengan berani mengusir si ikan pencuri. Teman-teman di rumah jangan lupa menutup pintu dan harus berani namun harus tetap berhati-hati,” ucap Febry.
Semua kegiatan yang dilakukan sepanjang audiensi ini tersimpan nilai-nilai anti korupsi yang disebut JUMAT BERSEPEDA KK, yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Adil dan Kerja Keras.
Foto: Dok KPK