:
Oleh H. A. Azwar, Minggu, 4 Desember 2016 | 20:37 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 611
Jakarta, InfoPublik - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta sebagai salah satu lembaga pencetus lahirnya Car Free Day (CFD) di DKI Jakarta merasa sangat dikecewakan dengan beralih fungsi nya kegiatan CFD menjadi panggung arena Politik oleh beberapa Partai Politik yang melakukan aksi nya pada hari Minggu (4/12) ini.
CFD yang seharus nya di gunakan untuk kegiatan lingkungan hidup, olahraga, seni dan budaya di cemari oleh aktifitas politik beberapa Partai. Hal ini jelas-jelas melanggar Perta 12 tahun 2016, ungkap Zulpriadi (Manager Program dan Kampanye Walhi) Jakarta, Minggu (4/12).
Menurutnya, banyak atribut partai politik, pemakaian Genset untuk panggung-panggung yang sangat menyalahi esensi dari CFD itu sendiri. “Aktifitas Partai Politik ini tentu sangat merugikan masyarakat yang niat nya ingin berolahraga dan menikmati akhir pekannya,” ujarnya.
Zulpriadi menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cenderung tebang pilih dan cenderung "tajam ke bawah, tumpul ke atas" dalam penegakan Perda dan hukum. Contohnya, dia menyebut, Pemprov DKI Jakarta sangat massif melakukan penggusuran dan perampasan ruang hidup rakyat miskin kota yang melanggar Perda tetapi diam disaat para pengembang properti reklamasi Teluk Jakarta yang menabrak Perda maupun Undang-undang.
Kami menekankan plt Gubernur sekarang ini memberikan sangsi tegas terhadap pelanggaran pelaksanaan CFD ini dan memberikan keadilan hukum dan keadilan ruang terhadap warganya, tegas Zulpriadi.
Berapa pelangaran/aktifitas tidak ramah lingkungan yang terpantau di CFD yakni Panggung di area setril Bundaran HI (harus tidakk boleh ada); Adanya pengunaan Mesin Genset (tidak bebas Asap); Adanya Atribut Partai Pendukung Calon Gubernur DKI; Mengijak-ngijak taman/ruang hijau; dan Sampah berserakan di mana-mana.