:
Oleh Amrln, Minggu, 20 November 2016 | 16:34 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 351
Tebing Tinggi, InfoPublik - Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika Kota Tebing Tinggi Syarifuddin menimbau kepada seluruh masyarakat kota Tebing Tinggi agar mempergunakan hak pilihnya pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota tahun 2017 mendatang.
"Tentunya pemerintah menginginkan partisipasi pemilih yang terdaftar dalam pilkada mendatang, masyarakat agar mempergunakan hak pilihnya dalam memilih Walikota dan Wakil Walikota Tebing Tinggi tanggal 15 Februari 2017 walaupun hanya satu pasangan calon saja," kata Syarifuddin di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Kamis (17/11).
Ditambahkannya, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Tebing Tinggi bersama dengan pemerintah daerah juga telah melakukan pendekatan kepada tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda untuk menyampaikan kepada masyarakat agar warga tidak terprovokasi dengan tindakan-tindakan orang tidak bertanggung jawab dan membuat suasana tidak kondusif.
"Keresahan masyarakat terkait Pilkada saat ini tidak tampak, suasana tetap kondusif, KPU pun bersama-sama telah mengajak tokoh masyarakat, ulama, agar bisa menyampaikan kepada masyarakat supaya tetap menjaga suasana kondusif ini sampai berakhirnya tahapan pilkada," jelasnya.
Berdasarkan data KPUD Kota Tebing Tinggi, Daftar Pemilih Sementara (DPS) pada Pilkada Tebing Tinggi 2017 sebesar 106.529 Pemilih yang terdiri dari 51.958 Pemilih Laki-laki dan 54.571 Pemilih Perempuan.
Daftar Pemilih Sementara itu tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Bajenis sebesar 23.746, Kecamatan Padang Hilir sebesar 21.982, Kecamatan Padang Hulu sebesar 21.697, Rambutan sebesar 22.252, dan untuk Kecamatan Tebing Tinggi Kota sebesar 16.852 pemilih.
Syarifuddin menambahkan, dalam penyelesaian konflik, peran tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat diharapkan dalam pencegahan konflik yaitu bekerjasama dengan melibatkan pemerintah setempat.
"Dalam perpolitikan, agama tidak boleh dipolitisir sehingga menjadi konflik berkelanjutan, terutama pemakaian media sosial (medsos) yang bisa menyebabkan konflik menyebar luas," ujarnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kerawanan konflik Pilkada Tebing Tinggi pada 2017 mendatang, Kapolres Tebingtinggi, AKBP Ciceu Cahyati D, SH, MH menyampaikan Polres Tebingtinggi melaksanakan Operasi Mantab Praja Sawit tahun 2016-2017 dalam penanganan masa Pilkada di Kota Tebinggi di 35 Kelurahan se-Kota Tebing Tinggi.
"Sebanyak 569 personel dipersiapakan dalam tahapan pelaksanaan Pilkada calon Walikota dan Wakil Walikota tahun 2017, satu personil mengawasi dua TPS," kata Kapolres Tebing Tinggi.
Komite Intelejen Daerah (Kominda) Sumatera Utara, Letkol Inf Andi Priyatna dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa Badan Intelejen Negara (BIN) membentuk Kominda tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Menurutnya, potensi kerawanan biasanya terjadi pada masa tahapan, yaitu masa kampanye, masa tenang, pemungutan suara, rekap, penghitungan suara, penetapan calon terpilih dan pelantikan calon kepala daerah terpilih.
"Di sini mereka harus memberikan informasi, terutama dalam hal konflik-konflik dan kejadian permasalahan yang besar sebelum terjadi," kata Andi Priyatna.