:
Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 10 November 2016 | 16:24 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 909
Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada pergantian Panglima TNI. Ia menilai Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selama ini telah bekerja dan sesuai dengan apa yang dinstruksikan oleh presiden.
"Saya menegaskan bahwa tidak ada pergantian Panglima TNI karena beliau selama ini telah bekerja dan sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh presiden," tegas Presiden Jokowi kepada awak media, usai penganugerahan gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara Jakarta Pusat, Rabu (9/11).
Presiden Jokowi menjelaskan, terkait isu pergantian Panglima TNI yang telah beredar di media sosial akan ditindaklanjuti. “Nanti Saya perintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, untuk mengusut penyebaran informasi bohong mengenai pencopotan jabatan Panglima TNI tersebut,” ujarnya.
Sementara Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa setiap informasi yang berkembang harus disikapi dengan cerdas dan diteliti kebenarannya.
“Yang mengangkat saya adalah presiden. Tentunya kalau ada pergantian, presiden akan memanggil saya. Selama ini tidak ada (pemanggilan), orang-orang saja yang mengada-ada, makanya saya tidak komentar apapun juga,” jelasnya.
Ia menjelaskan, dirinya pada Jumat (4/11) malam bersama presiden di sini, paginya juga bersama presiden, Senin (7/11) kemarin di Mabes AD bersama presiden, kemudian makan siang bersama presiden dan Kapolri.
"Lalu isunya saya mau diganti, kalau informasi yang tidak benar pasti ada tujuannya dan silahkan anda analisa sendiri,” ungkapnya.
Menyikapi perkembangan potensi ancaman global, Panglima TNI menjelaskan bahwa upaya proxy war terus dilakukan oleh negara-negara yang menginginkan kekayaan alam Indonesia, sehingga menjadi kekhawatiran dan harus segera diantisipasi.
“Kewajiban saya sebagai Panglima TNI dengan perangkat saya adalah menganalisa, hasil analisanya saya tidak mencurigai, tapi patut saya waspadai,” terangnya.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa pada tahun 2015 Indonesia tercatat sebagai tiga negara besar yang paling optimis dan memiliki kepercayaan konsumen, karena kaya akan sumber daya alam sehingga berpotensi menjadi rebutan bangsa lain.
“Indonesia sedang bagus, kaya sumber daya alamnya, Presiden RI Joko Widodo pada saat disumpah, mengingatkan bahwa kekayaan akan sumber daya alam bisa jadi petaka, inilah yang harus kita waspadai, jangan mudah untuk di adu domba,” tandas Panglima TNI.