:
Oleh Wandi, Kamis, 10 November 2016 | 16:32 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 465
Jakarta, InfoPublik - Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi menyoroti peristiwa meninggalnya 54 TKI akibat kapal yang mereka tumpangi tenggelam di perairan Batam, Kepulauan Riau akibat cuaca buruk.
Dia pun menyesalkan sikap Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid yang dianggapnya kurang peduli terhadap nasib TKI pada saat kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
"Sebagai politikus tentu dituntut tanggung jawab oleh partai politik masing-masing. Tetapi ketika kita memiliki tugas kepada negara maka itu harus di atas segala-galanya," ujar Dede, Senin (7/1).
Karenanya, ia berpesan kepada Nusron untuk lebih fokus kepada pekerjaanya sebagai Kepala BNP2TKI ketimbang menyibukkan diri di pilgub DKI Jakarta.
Pasalnya ungkap Dede, sebagai pejabat negara tentu harus mendahulukan tugasnya ketimbang kepentingan kelompok atau lainnya. "Hal ini berlaku kepada semua pejabat," tegasnya.
Politikus Partai Demokrat tersebut menegaskan akan memanggil Nusron Wahid ketika DPR telah usai melakukan reses. Dia akan mempertanyakan kinerja BNP2TKI terkait tewasnya para TKI yang tenggelam di Batam.
"TKI ini kan kejadian kemarin sampai 50 lebih korban meninggal kita ingin tahu sudah sejauh mana," pungkasnya.
Kasus tewasnya 54 TKI terjadi pada Rabu (2/11) saat kapal kayu yang mengangkut para TKI diduga ilegal itu berangkat dari Pelabuhan Johor Baru Malaysia menuju Batam Kepri.
Sesampai di Teluk Mergung Tanjung Bemban, Kecamatan Nongsa, Batam, kapal terbalik karena terhempas gelombang. Para akhirnya penumpang berloncatan ke laut.
Sementara, Sekretaris Utama BNP2TKI Hermono mengatakan, korban tewas kapal TKI yang tenggelam di perairan Batam, Kepulauan Riau ada 54 orang. Sebanyak 12 di antaranya yang sudah teridentifikasi sudah.