KSPI Demo Kedubes Filipina Minta Bebaskan ABK WNI

:


Oleh H. A. Azwar, Kamis, 14 Juli 2016 | 13:24 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 646


Jakarta, InfoPublik - Sekitar 200 kaum pekerja dan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Negara Filipina pada Kamis (14/7).

Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan, aksi demonstrasi besok merupakan bentuk tuntutan dan desakan dari serikat pekerja Indonesia kepada Pemerintah Filipina yang dinilai tidak optimal dalam melakukan upaya pembebasan tiga anak buah kapal Warga Negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada Sabtu lalu.

Besok sekitar pukul 10 pagi, kami akan lakukan aksi di depan Kedutaan Besar Filipina menuntut Pemerintah Filipina bersungguh-sungguh dalam mengupayakan pembebasan sandera Abu Sayyaf, terang Said dalam konferensi pers di Kantor Lembaga Bantuan Hukum, Jakarta, Rabu (13/7).

Menurutnya, Pemerintah Presiden Rodrigo Duterte seharusnya bisa melakukan aksi yang lebih konkret dalam upaya pembebasan ketiga WNI tersebut. Pasalnya, insiden penyanderaan berada dalam wilayah teritorial dan kedaulatan Pemerintah Filipina.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Filipina, sejauh ini tidak optimal karena cenderung menggambarkan negara Filipina itu takut dengan kelompok pemberontak. Padahal, tidak ada yang memiliki kewenanganan dan kekuatan yang lebih besar dari pemerintah di dalam suatu negara, ujarnya.

Said mengingatkan, disamping turun ke jalan, aksi esok hari, juga dilakukan guna mendesak Pemerintah Indonesia agar melakukan operasi militer pembebasan ketiga WNI.

Operasi militer pembebasan ketiga WNI tidak melanggar hukum internasional atau perjanjian trilateral antar Malaysia, Filipina, dan Indonesia selama keadaan mendesak atau force majeure, kata  Said.

Said juga menegaskan bahwa KSPI berharap agar seluruh lembaga terkait untuk bersungguh-sungguh mengupayakan pembebasan ketiga ABK secara optimal. Kementerian Ketenagakerjaan menurutnya juga memiliki peran besar dalam melakukan upaya pembebasan para ABK WNI ini.