Panglima TNI: CARM Indosin HLC Tingkatkan Kemitraan Militer Regional

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 11 Mei 2016 | 21:39 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 451


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan kerja sama bilateral antara TNI dan SAF melalui forum tahunan CARM-Indosin HLC merupakan wujud interaksi yang komprehensif.

Untuk itu, TNI memandang perlu adanya langkah-langkah produktif dan konstruktif selanjutnya, untuk terus memelopori serta meningkatkan kemitraan militer regional yang lebih signifikan.

Hal itu disampaikan Panglima TNI selaku Ketua HLC Indonesia bersama Panglima Angkatan Bersenjata Singapura SAF (Singapore Armed Forces) Major General Perry Lim selaku Ketua Delegasi HLC Singapura pada saat membuka sidang ke-19 CARM-Indosin HLC (Combined Annual Report Meeting Indonesia-Singapore High Level Committee) tahun 2016 di Singapura, kemarin.

Melalui forum Sidang ke-19 CARM-Indosin HLC yang dilaksanakan ini, Gatot Nurmantyo mendorong semua komite untuk tetap mengupayakan terobosan-terobosan yang inovatif dalam meningkatkan kerja sama yang lebih berkualitas, guna menghasilkan peningkatan profesionalisme Angkatan Bersenjata kedua negara.

Sebagai negara yang secara geografis berbatasan langsung, Indonesia dan Singapura perlu bekerjasama secara sinergi dalam suatu kerangka kerja sama yang saling menguntungkan dalam berbagai bentuk interaksi kegiatan.

“Melalui kerja sama yang komprehensif diharapkan hasil yang dicapai dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan kapasitas kedua Angkatan Bersenjata, keamanan kawasan perbatasan serta kawasan Asean dan regional sekitarnya,” ungkap Panglima TNI melalui siaran pers, Rabu (11/5).

Menurut Panglima TNI, Sidang ke-19 CARM-Indosin HLC ditujukan untuk mengevaluasi kerja sama yang telah dilaksanakan oleh Indonesia dan Singapura serta mencari solusi peningkatan kualitas maupun kuantitas kerja sama dalam kerangka “kemitraan strategis” dalam upaya meningkatkan kemampuan profesionalisme dan Inter Operabilitas Angkatan Bersenjata kedua negara dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan terima kasih atas kerja sama antara TNI dan SAF khususnya atas keberhasilan operasi TNI dalam penangkapan terhadap pembajakan KM Haisoon 12 berbendera Singapura di laut Jawa pada hari Senin, 9 Mei 2016.

“Keberhasilan tersebut adalah salah satu contoh konkret dari hasil kerja sama TNI dan SAF yang sangat baik, khususnya dalam hal sharing informasi dan koordinasi antara Puskodal TNI dengan International Fussion Center (IFC) Singapura. Hal tersebut merefleksikan hubungan pertahanan dan kerja sama Angkatan Bersenjata kedua negara yang sangat baik,” ujarnya.

Dalam Sidang ke-19 CARM-Indosin HLC tahun 2016, Panglima TNI berbagi pandangan mengenai sejumlah isu aktual penting yang terjadi dewasa ini dan perlu dicermati serta diwaspadai bersama, antara lain aksi teroris yang telah mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa yang tidak berdosa dan harta benda yang tidak ternilai harganya. Aksi teroris tersebut jelas merupakan ancaman aktual saat ini dan harus diperangi bersama.

Demikian juga dengan berbagai kejadian di wilayah kawasan Asia yang terjadi akhir-akhir ini, yakni permasalahan pertikaian di laut China Selatan antara beberapa negara anggota Asean dengan China dan kejadian pembajakan serta penyanderaan warga negara di wilayah perairan Filipina.

“Saya memandang hal tersebut juga merupakan tanggung jawab bersama negara-negara di kawasan Asia-Tenggara. Semua itu adalah realita dan merupakan tantangan saat ini yang harus dihadapi secara komprehensif dan menyeluruh oleh negara-negara di kawasan,” kata Panglima TNI.