DPR Dukung Patroli Bersama Indonesia, Malaysia dan Filipina

:


Oleh Masfardi, Jumat, 6 Mei 2016 | 13:38 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 710


Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mendukung rencana patroli bersama Indonesia dengan Malaysia dan Filipina di perairan yang mulai rawan perompak.

Kita percaya dengan kekuatan armada laut dari ketiga negara tersebut, merupakan kekuatan yang besar untuk mencegah terjadinya perompakan terhadap kapal yang lewat di kawasan itu.

“Kalau ada hal lain yang diperlukan tentu kami memiliki mekanisme untuk melakukan rapat kerja dengan Panglima TNI dan ketiga kepala staf baik secara reguler maupun khusus seperti saat ini, yang membicarakan  patroli laut  dengan ketiga negara terkait untuk melakukan perondaan di perairan tersebut,” kata Tantowi Yahya di Jakarta, Jumat (6/5).

Dia mengatakan  perompakan itu sudah tidak mengarah pada politik, tapi mengarah pada pemerasan dan  ekonomi, “Kalau motif politik, tentu penyanderaan tidak meminta uang tebusan, tapi meminta hak politik, karena di Filipina Selatan banyak sekali paksi, ada yang benar-benar meminta otonomi khusus, ada juga sudah melenceng arah untuk mencari keuntungan ekonomi.”

“Sejak awal saya mengatakan pergerakan mereka tidak murni politik, kalau mereka meminta uang tebusan, sementara peluang bagi mereka adalah memanfaatkan lalulalang kapal baik dari Indonesia maupun dari berbagai negara, sehingga laut itu harus di kawal dengan kapal patroli,” katanya.

Cuma masalahnya untuk memaksimalkan pengawal laut, kita masih terbatas anggaran, karena itu kita harus berjuang untuk mengatasi keterbatasan anggaran kita untuk mengawasi laut, karena dua pertiga dari negara kita terdiri dari laut, yang isi semua merupakan kekayaan yang perlu dijaga dari berbagai jenis ikan, karena itu perairan itu harus diamankan.

Tapi kemampuan pertahanan kita sangat terbatas, sehingga yang paling tepat mengamankannya adalah dengan kerjasama antar negara tetangga seperti yang telah disepakati dalam pertemuan trilateral Indonesia, Filipina dan Malaysia.