:
Oleh Masfardi, Rabu, 4 Mei 2016 | 15:20 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 256
Jakarta, InfoPublik- Pemerintah telah menegaskan pembebasan 10 sandera Warga Negara Indonesia (WNI) melibatkan banyak pihak, baik dari pemerintahan maupun lembaga masyarakat. Hal itu jangan menjadi polemik berkepanjangan.
“Hal itu sangat merugikan reputasi Bangsa Indonesia di mata penyandera yang saat ini masih menyandera empat orang lagi. Kalau kita saling menonjolkan diri, hal itu bisa dimanfaatkan oleh pihak penyandera dengan meminta uang tebusan yang besar, karena banyak orang yang mau ikut membebaskan,” kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfud Sidiq di Jakarta, Rabu (4/5).
Dia mengatakan, sebagai Ketua Komisi I yang bermitra dengan Panglima TNI, Menhan, Menlu dan Kepala BIN, sejak terjadi penyanderaan, sudah melakukan pembicaraan intensif dengan banyak pihak. Keberhasilan memang banyak pihak yang terlibat.
Tapi, dia mengatakan ada pepatah kalau keberhasilan banyak ibu bapaknya, tapi kalau kegagalan akan menjadi yatim piatu. "Kita tidak mau pepatah itu terjadi dalam kasus pembebasan sandera ini," katanya.
Namun yang penting, lanjutnya, pembebasan patut mendapat acungan jempol, karena ternyata banyak yang peduli pada kasus yang menyangkut nyawa WNI.
Dia mengatakan siapapun yang berperan dalam pembebasan harus memberikan pesan positif pada pihak penyandera yang masih menahan empat WNI. "Tinggal saat ini bagaimana empat WNI yang masih disandera bisa bebas dengan selamat, mari kita jaga kelompakan," tandasnya.