:
Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan ungkapan terima kasih dari Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam peningkatan produksi pangan nasional.
Mentan juga memberikan apresiasi kepada seluruh pelaku pertanian atas pencapaian produksi padi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan Mentan dalam Kegiatan Koordinasi Ketersediaan Pangan Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H. “Terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pelaku pertanian. Stok sembilan bahan pokok kita lebih dari cukup, terutama beras yang mencapai 2,2 juta ton. Ini adalah stok tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, dengan peningkatan produksi yang juga tertinggi selama tujuh tahun terakhir,” ujar Mentan.
Berdasarkan proyeksi, produksi padi pada Januari-April 2025 diperkirakan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG), tertinggi untuk periode yang sama selama tujuh tahun terakhir.
Selain itu, penyerapan gabah oleh pemerintah juga meningkat signifikan. Pada periode Januari hingga pertengahan Maret 2025, penyerapan gabah sudah mencapai 539.274 ton, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 35 ribu ton.
“Kalau pangan bermasalah, negara juga bermasalah. Oleh karena itu, kami mengapresiasi semua pihak yang telah aktif mendukung peningkatan produksi pangan,” tambah Mentan Amran, Senin (24/3/2025).
Kondisi tahun ini berbading terbalik bila dibandingkan tahun lalu. Pada Januari-Februari 2024, Indonesia sempat menghadapi kenaikan harga beras akibat krisis iklim global, sehingga pemerintah harus mengambil langkah cepat dengan melakukan impor. Menanggapi situasi tersebut, pemerintah melakukan refocusing anggaran untuk melaksanakan program pompanisasi secara masif guna meningkatkan produktivitas pertanian.
“Kebijakan ini berbuah hasil, kita berhasil meningkatkan produksi sebesar 1,49 juta ton senilai Rp17,89 triliun pada Agustus-Desember 2024. Awalnya, kita memperkirakan defisit beras hingga 10 juta ton, namun dengan pompanisasi dan bantuan semua pihak termasuk TNI yang telah bekerja keras membantu di lapangan, defisit bisa ditekan hingga hanya 400 ribu ton,” jelasnya.
Mentan Amran juga menyoroti dedikasi pegawai Kementerian Pertanian yang bekerja tanpa mengenal hari libur demi memastikan keberlanjutan sektor pertanian.
“Semua pencapaian ini tidak mungkin kita raih tanpa kerja keras bapak dan ibu sekalian. Saya juga meminta maaf kepada seluruh pegawai Kementerian Pertanian karena di sini kita sudah tidak mengenal tanggal merah. Namun, saya bangga, meskipun harus bekerja Sabtu-Minggu, tidak ada yang mengeluh,” ucap Mentan Amran.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan komitmen Kementerian Pertanian dalam membangun birokrasi yang bersih dan efisien. Tahun ini, Kementerian Pertanian mencatatkan lompatan tertinggi dalam penilaian kinerja reformasi birokrasi dan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Antikorupsi.
“Ini adalah kerja keras bersama, dan saya yakin kita bisa terus membawa Indonesia swasembada beras dan bahkan ekspor,” tutupnya.