- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Kamis, 27 Maret 2025 | 08:48 WIB
: Keterangan foto: Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam acara Road to CAEXPO-CABIS ke-22 Tahun 2025 dengan tema
Oleh Tri Antoro, Selasa, 18 Maret 2025 | 09:11 WIB - Redaktur: Untung S - 61
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, menegaskan pentingnya inovasi bagi UMKM Indonesia agar dapat bersaing di pasar global, khususnya dengan produk impor dari Tiongkok.
Ia menyampaikan hal ini dalam acara Road to CAEXPO-CABIS ke-22 Tahun 2025 dengan tema “UMKM Bisa Ekspor ke China”, yang diadakan di Gedung Kemendag, Jakarta, pada Senin (17/3/2025).
Dalam sambutannya, Mendag Budi Santoso mengungkapkan bahwa Kemendag terus mendorong UMKM untuk berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan, terutama dalam aspek desain dan pengemasan, agar produk-produk Indonesia dapat memenuhi standar pasar global.
"Kami ingin UMKM Indonesia mampu bersaing, bukan hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar global. Dengan kualitas dan daya saing yang bagus, ekspor ke negara besar seperti Tiongkok bukanlah hal yang mustahil," ujar Budi Santoso.
Kemendag juga melakukan business matching dan pitching setiap bulan untuk memperkenalkan produk UMKM Indonesia kepada perwakilan Indonesia di luar negeri. Mendag Budi mencatat bahwa pada pitching Januari 2025, transaksi senilai 5,22 juta USD berhasil tercatat, dan pada Februari 2025, transaksi mencapai USD3,2 juta.
Budi Santoso mengakui adanya penurunan transaksi di acara pitching, namun tetap optimis bahwa ekspor Indonesia akan terus tumbuh. "Meskipun ada sedikit penurunan, kami tetap optimis ekspor Indonesia akan terus berkembang. Target kami adalah mencapai pertumbuhan ekspor 7,1 persen di tahun 2025," tambahnya.
CEO PT PAR Indonesia, Guspiabri Sumowigeno, menyampaikan bahwa mereka akan fokus pada promosi dan dialog bisnis dengan kalangan korporat dan membantu UMKM untuk memperluas pasar ekspor mereka.
"Kami siap memfasilitasi UMKM Indonesia untuk memiliki peluang lebih besar di China. Untuk itu, kami juga akan berkolaborasi dengan Kementerian UMKM dan Kementerian Koperasi untuk memberikan dukungan yang lebih kuat," jelas Guspiabri.
HIPMI juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung UMKM Indonesia agar dapat memperkuat jaringan bisnis dan memahami regulasi ekspor ke China. Ketua HIPMI, Akbar Buchari, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membantu UMKM tidak hanya bertahan di pasar domestik tetapi juga untuk naik kelas dan menembus pasar global.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), China tetap menjadi negara asal impor utama Indonesia, dengan kontribusi 40,86 persen pada Januari 2025. Hal ini menunjukkan adanya peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk memasuki pasar China, yang terus berkembang.
CAEXPO-CABIS 2025 diharapkan dapat menjadi langkah awal yang penting bagi UMKM Indonesia dalam menembus pasar ekspor dan meningkatkan daya saing produk lokal. Sebagai informasi, pada CAEXPO 2024, delegasi Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial sebesar Rp479 miliar.
Melalui kegiatan ini, Kemendag dan pihak terkait berharap dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional dan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor produk UMKM.