: Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Perekonomian RI
Jakarta, InfoPublik - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa berbagai data menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih solid sepanjang awal tahun 2025.
Dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4/2025), Purbaya menyampaikan tanda-tanda solidnya perekonomian Indonesia di awal 2025.
Pertama, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat tumbuh 5,3% secara tahunan (YoY) menjadi Rp8.599,4 triliun pada Januari 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,1% secara YoY.
"Saya pikir 2025 akan susah, laju pertumbuhan DPK turun. Tapi, untungnya di Januari tiba-tiba pertumbuhan DPK positif, menuju level normal lagi. Jadi ada pembalikan di sana,” jelas Purbaya.
Kedua, data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat masih berada di level ekspansif sebesar 52,4 poin pada Maret 2025, meskipun menurun dibandingkan sebelumnya sebesar 53,6 poin pada Februari 2025.
“Artinya, mereka atau para pengusaha para manufacturer melihat ke depan kayaknya melihat demandnya tinggi, sehingga mereka meningkatkan belanjanya,” ujar Purbaya.
Ketiga, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) masih berada pada level optimis sebesar 126,4 pada Februari 2025, meskipun menurun dibandingkan sebelumnya di level 127,2 pada Januari 2025.
“Ini setelah bertahun-tahun, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) naik ke atas 100, artinya konsumen kita optimistik tentang kondisi ekonomi. Dan otomatis mereka akan belanja lebih ke depan,” ungkap Purbaya.
Keempat, penjualan kendaraan bermotor tercatat tumbuh dengan penjualan mobil tercatat naik ke angka 72.295 unit pada Februari 2025. Angka ini bertambah 10.363 unit dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kita lihat lagi, penjualan semen juga di Januari dan Februari sudah positif pertumbuhannya. Semen ini ada hubungannya dengan investasi. Jadi, sepertinya dari sisi demand ada pembalikan arah ekonomi,” kata Purbaya.