- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 4 Desember 2024 | 22:45 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mengadakan pertemuan untuk membahas potensi ekonomi dan pengembangan industri kreatif di Indonesia, di Kantor Kemenko Infrastruktur, Jakarta, Selasa (3/12/2024). Foto. Humas Kemenko Infrastruktur.
Oleh Fatkhurrohim, Rabu, 4 Desember 2024 | 08:36 WIB - Redaktur: Untung S - 197
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), mengadakan pertemuan untuk membahas potensi ekonomi dan pengembangan industri kreatif di Indonesia di Kantor Kemenko Infrastruktur, Jakarta, pada Selasa (3/12/2024).
Menko AHY mengungkapkan bahwa sektor ekonomi kreatif (Ekraf) Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan beragam. Terdapat 17 subsektor dalam ekonomi kreatif yang meliputi seni, desain, musik, film, kuliner, dan sektor digital lainnya. Setiap subsektor ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk unggulan yang dapat bersaing di pasar internasional.
“Indonesia punya banyak sekali potensi. Ada 17 subsektor ekonomi kreatif yang masing-masing memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi produk-produk unggulan yang bisa bersaing di pasar internasional,” kata Menko AHY.
Menko AHY memberikan contoh nyata mengenai kontribusi sektor Ekraf terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. “Bisa dikatakan hampir semua yang kita nikmati dalam kehidupan sehari-hari berasal dari ekonomi kreatif. Baru-baru ini saya menghadiri acara Garuda Indonesia Travel Fair atau Festival 2024, yang juga merupakan bagian dari pengembangan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Menko AHY menekankan pentingnya pengembangan talenta dan SDM yang kompeten untuk mendukung kemajuan sektor ekonomi kreatif. Ia percaya bahwa industri kreatif yang unggul dapat tercipta jika ada terobosan dalam menciptakan ruang kreatif dan wadah bagi para creativepreneur yang memiliki potensi.
“Untuk mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing tinggi, kita membutuhkan inovasi dalam menciptakan ruang bagi para pelaku kreatif. Ini tidak hanya mencakup UMKM atau pengrajin lokal, tetapi juga produk berbasis digital yang semakin berkembang pesat,” jelas Menko AHY.
Menko AHY juga meyakini bahwa keberhasilan sektor ekonomi kreatif akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, baik dalam daya saing produk maupun penciptaan lapangan kerja baru. Dalam upaya mendorong ekosistem ekonomi kreatif yang lebih maju, ia menekankan pentingnya sinergi antara sektor infrastruktur, teknologi, dan pendidikan.
“Mendorong ekosistem ekonomi kreatif yang lebih maju, perlu ada sinergi antara sektor infrastruktur, teknologi, dan pendidikan untuk menciptakan ruang bagi inovasi dan kolaborasi,” pungkasnya.
Menko AHY juga menyoroti bahwa keberhasilan ekonomi kreatif Indonesia sangat bergantung pada sinergi antara sektor infrastruktur, teknologi, dan pendidikan. Melalui kolaborasi yang terintegrasi, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi subsektor Ekraf untuk memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian nasional dan pengembangan industri kreatif secara berkelanjutan.
Dengan potensi besar yang dimiliki oleh 17 subsektor ekonomi kreatif, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk memperkuat sektor ini sebagai pilar penting dalam perekonomian nasional. Menko AHY menegaskan pentingnya pengembangan talenta, ruang kreatif, dan kolaborasi antara berbagai sektor untuk mendorong kemajuan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi di pasar global.