- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 29 November 2024 | 20:00 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat memberikan pernyataan seusai Rapat Koordinasi Transformasi Bulog di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (29/11/2024)/Foto : Media Sosial Kemenko Pangan
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 29 November 2024 | 20:32 WIB - Redaktur: Untung S - 53
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), memastikan bahwa Perum Bulog akan bertransformasi menjadi badan otonom. Keputusan tersebut telah disepakati dalam rapat terbatas (ratas) yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kami melanjutkan rapat pertama secara resmi terkait transformasi Bulog. Ini sudah diputuskan dalam ratas yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden beberapa waktu lalu,” ujar Zulhas usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Transformasi Bulog di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Dalam pantauan InfoPublik, Zulhas menegaskan bahwa Bulog akan menjadi lembaga yang lebih kuat, dengan peran strategis sebagai stabilisator dan penyangga pangan nasional. Transformasi ini bertujuan memperkuat kemampuan Bulog dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan di seluruh Indonesia.
“Bulog nantinya akan menjadi lembaga yang sangat kuat, berperan sebagai stabilisator dan penyangga. Ada dua opsi yang sedang dibahas untuk proses ini, yaitu melalui peraturan presiden (perpres) atau undang-undang,” jelasnya.
Salah satu fokus transformasi Bulog adalah memastikan kelancaran operasional dan pembiayaan. Menurut Zulhas, sistem pembiayaan saat ini menjadi tantangan karena Bulog harus mempertimbangkan untung-rugi akibat bunga pinjaman yang tinggi.
“Kalau Bulog lancar membeli dan memiliki dana yang cukup, maka tugasnya lebih mudah. Namun, jika terus mengandalkan pinjaman dengan bunga tinggi, akan sulit bagi Bulog untuk menjalankan fungsi stabilisasi harga dengan baik,” kata Zulhas.
Untuk itu, pemerintah sedang mengkaji skema terbaik guna memperkuat kelembagaan Bulog, termasuk aspek pendanaan dan regulasi. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional Bulog tanpa harus terbebani oleh perhitungan untung-rugi semata.
Transformasi Bulog menjadi badan otonom ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan posisi yang lebih mandiri, Bulog diharapkan mampu menjalankan tugasnya secara optimal dan lebih fleksibel dalam merespons dinamika pasar.
Pemerintah akan terus melakukan pembahasan intensif terkait perubahan ini, termasuk memilih dasar hukum yang paling tepat untuk mendukung transformasi Bulog. “Ini langkah penting untuk memastikan Bulog dapat berfungsi maksimal sebagai lembaga penyangga dan stabilisator pangan di Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir dalam rapat tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency Arief Prasetyo Adi.