- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Kamis, 28 November 2024 | 20:35 WIB
: Menteri PANRB Rini Widiyantini dan Wamen PANRB Purwadi Arianto saat menerima kunjungan Gubernur Ace Hasan Syadzily di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta pada Kamis (28/11/2024)/Foto : Humas Kementerian PANRB
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 28 November 2024 | 13:24 WIB - Redaktur: Untung S - 37
Jakarta, InfoPublik – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, bertemu dengan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Ace Hasan Syadzily, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta pada Kamis (28/11/2024). Pertemuan ini untuk membahas potensi kolaborasi peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN). Diskusi ini juga mencakup perbaikan tata kelola di Lemhannas dan penyesuaian pendidikan serta pelatihan kepemimpinan.
Dalam kesempatan tersebut, Rini menjelaskan bahwa Lemhannas memiliki peran strategis dalam mencetak pemimpin dengan wawasan geopolitik nasional dan internasional. “Kami berdiskusi mengenai penyesuaian pendidikan dan pelatihan (diklat) di Lemhannas serta diklat kepemimpinan (PIM) bagi ASN yang dikelola Lembaga Administrasi Negara (LAN),” ujarnya dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
Menurut Menteri PANRB, kolaborasi antara kedua belak pihak diharapkan dapat meningkatkan kompetensi ASN, TNI, dan Polri. “ASN yang mengikuti diklat di Lemhanas dan LAN akan diperhitungkan untuk jenjang karirnya,” jelasnya, sembari menegaskan pentingnya penyesuaian teknis agar kerja sama dapat berjalan optimal.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily menyampaikan apresiasi atas dukungan Menteri PANRB terhadap inisiatif ini. Pihaknya berkomitmen melakukan kajian mendalam sesuai arahan yang diberikan. “Bu Menteri memberikan respon positif dan arahan khusus terkait kajian ini. Kami akan berupaya memberikan solusi terbaik dari hasil kajian tersebut,” kata Ace.
Ace juga menyoroti peran Lemhannas dalam memberikan materi pendidikan kepada calon pemimpin nasional, baik dari sipil maupun militer, dengan fokus pada geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi. “ASN perlu memahami konsep-konsep ini agar kepentingan nasional bisa terintegrasi secara optimal,” tambahnya.
Dalam pertemuan ini juga dibahas pentingnya penyesuaian modul pelatihan agar lebih relevan dengan kebutuhan nasional. Rini menekankan bahwa peningkatan kompetensi ASN tidak hanya soal pendidikan formal, tetapi juga pemahaman mendalam tentang strategi nasional yang diajarkan di Lemhannas.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas ASN sebagai pemimpin masa depan yang mampu menghadapi tantangan global sekaligus mendukung kepentingan nasional. Program ini juga menjadi langkah strategis untuk mempercepat reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pemerintahan.